Data BSLM Tak Akurat
BINTUHAN, BE- sebanyak 8.680 Rumah Tangga Sasaran (RTS) mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Tapi ternyata banyak tidak tepat sasaran. Sebab banyak orang kaya ikut mendapatkan kartu pengambilan BSLM tersebut. \"Kita akui data itu banyak yang tidak sesuai dengan kenyataan, namun semua ini sudah ditentukan oleh pusat, sedangkan kantor Pos hanya membagikan,\" kata Kepala Kantor POS Cabang Bintuhan Asbullah, kemarin. Asbullah mengatakan total 8.680 itu tersebar 15 kecamatan, yakni Kecamatan Kaur Selatan 485 RTS, Kecamatan Padang Guci Hulu 622 RTS, Kecamatan Kaur Utara 465 RTS, Kecamatan Lungkang Kule 370 RTS,Padang Guci Hilir 389 RTS. Kemudian, Kelam Tengah 559 RTS, Tanjung Kemuning 794 RTS, Kinal 474 RTS, Semidang Gumay 407 RTS, Kaur Tengah 231 RTS, Luas 531 RTS, Muara Sahung 550 RTS, Tetap 394 RTS, Kaur Selatan 485 RTS, Maje 1.008 RTS dan Nasal 1.401 RTS. \"Data tersebut diberikan langsung oleh pusat, sehingga apakah itu pengusaha atau bukan. Kita tidak mengetahui persis, karena kita tidak mengatur data tersebut, tugas POS hanya membagikan BLSM Rp 300 ribu/orang untuk jatah dua bulan,\" katanya. Sementara itu, Anggota DPRD Kaur H Sonuhdi SE mengatakan Aburadulnya data BLSM itu, jika melihat data BLSM itu mengambil data raskin, namun kenyataanya nama yang tertera sama sekali meleset dari data raskin. \"Ini yang sangat disayangkan pihak BPS, Tim nasional tidak berkoordinasi dengan tim daerah atau kepala desa, sehingga data BLSM sekarang jelas tidak akurat,\" jelasnya. Disisi lain, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ir Arbi mengatakan, data BLSM memang memakai data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 yang lalu. Namun demikian walaupun data itu diserahkan kepada Tim Nasional Percepatan Penanggulan Kemiskinan (TNP2K) pusat, oleh karena itu pihaknya tidak ada lagi campur tangan soal data tersebut. \"Kemungkinan data yang kita serahkan ada perubahan, saat dievaluasi oleh TNP2K tersebut, sehingga kita tidak tahu jika data itu meleset saat pembagian dilapangan,\" jelasnya. Pantaun BE di lapangan bahwa rata-rata desa mempunyai kebijakan terhadap data BLSM tersebut. Di desa Suku Tiga kecamatan Nasal, masyarakat yang memperoleh bantuan BLSM sebanyak 50 orang. Sedangkan masyarakat miskin yang ada didesa tersebut sebanyak 200 lebih. Sehingga ada kebijakan setiap warga yang mendapatkan bantuan tersebut, menyumbangkan Rp 50 ribu, untuk masyarakat yang sangat layak untuk dibantu. \"Dari data sebanyak masyarakat miskin, kita rekap kembali mana yang lebih layak maka kita berikan Rp 50 ribu, dana itu diperoleh dari masyarakat yang mendapatkan BLSM. Kemudian ini sudah menjadi kesepakatan bersama baik penerima BLSM dan pihak desa,\" jelas Kades Suku Tiga Johari. Pihak desa sangat prihatin, lanjut Kades, bahwa data BLSM sangat tidak menyentuh dengan data raskin, sehingga pihaknya memberikan solusi yang terbaik, agar masyarakat yang benar-benar tidak mapu juga ikut mencicipi. Walaupun sebanarnya masyarakat yang tidak mampu tidak mendapatakanya.\"Kita sangat kasihan, namun bagaimana ini sudah kebijakan pihak pusat,\" jelasnya.(823)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: