Ichwan Yunus Kembali ke Kampung Halaman (1)
Setelah Mukomuko resmi menjadi kabupaten, Ichwan Yunus hanya bersyukur seraya berharap akan segera membawa perubahan terhadap kehidupan rakyat Mukomuko. Kabupaten baru ia harapan dapat lebih adil, damai, makmur dan sejahtera. Hal ini akan lebih mungkin dicapai karena jika dibandingkan dengan saat Mukomuko masih menjadi daerah terpencil, sebagai bagian dari wilayah Bengkulu Utara.
Mukomuko memiliki akses ke pemerintah daerah sangat sulit dan jauh. Pasalnya dengan begitu luasnya wilayah, maka penyebaran pembangunan pun sangat lamban. Perhatian pemerintah juga terlalu banyak terbagi ke wilayah lain.
Kini suasananya sudah lain. Kendala seperti di atas sudah tidak ada lagi. Akses dari dan ke pemerintah kabupaten lebih dekat. Rakyat akan lebih cepat dan leluasa menyampaikan persoalan dan kebutuhannya kepada pemerintah dan pemerintah pun akan lebih cepat merespon kebutuhan rakyatnya, begitulah seterusnya. Banyak lagi keringanan dan manfaat praktis bagi rakyat dan pemerintah dengan adanya Kabupaten Mukomuko ini.
Jauh sebelum proses pemekaran Kabupaten Bengkulu Utara berjalan, Ichwan Yunus sudah menggarap kebun sawitnya di Mukomuko. Dengan demikian, ia lebih sering berada di sana dibanding sebelumnya. Semakin sering ichwan Yunus ke Mukomuko, semakin banyak pula ia tahu kondisi riil rakyatnya. Betapa Ichwan Yunus menyaksikan masyarakat Mukomuko dalam banyak aspek kehidupan masih jauh tertinggal dibandingkan masyarakat daerah lainnya.
Dari aspek pendidikan, pendidikan masyarakat Mukomuko sebagian besar masih sangat rendah. Rata-rata penduduk Mukomuko berpendidikan SLTA ke bawah. Banyak anak dan remaja usia sekolah yang tidak mempunyai kesempatan melanjutkan pendidikannya karena berbagai faktor. Faktor yang paling dominan adalah ketidakberdayaan secara ekonomi. Disamping adanya faktor lain seperti kondisi geografis yang tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana jalan dan jembatan yang memadai.(bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: