Bengkulu Alami Kemarau Basah

Bengkulu Alami Kemarau Basah

BENGKULU, BE - Akhir-akhir ini cuaca di Kota Bengkulu sedang tidak menentu, karena dalam satu hari bisa terjadi cuaca terik dan hujan. Ini disebabkan kontur geografis yang terletak di antara pantai dan gunung, sehingga meski seharusnya sudah memasuki musim kemarau, hujan masih dapat terjadi. Kasi Observasi dan Informasi BMKG Provinsi Bengkulu Sudiyanto Sp mengatakan, saat ini Bengkulu tengah mengalami kemarau basah, dengan curah hujan kurang dari 200 mm. Itu maksudnya, meski cuaca panas terjadi, hujan masih tetap ada meski dalam intensitas kecil. Periodik ini kata dia, akan berlangsung hingga Agustus mendatang. \"Ini terjadi karena kita tidak seperti daerah lain. Letak kita membuat Bengkulu enggak ada musim. Makanya kalau daerah lain musim kemarau, kita masih hujan. Tetapi memang tidak besar, karena sekarang ini kita mengalami apa yang namanya kemarau basah. Hal ini sebabkan unsur iklim, seperti suhu muka laut, angin, penguapan, dan sinar matahari. Jadi jangan heran kalau sepanjang tahun kita akan terus mengalami hujan. Tetapi dalam Juli dan Agustus ini, hujan dibawah normal. Atau biasa disebut kemarau basah,\" ujar Sudiyanto kepada BE, kemarin. Sementara mengenai hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, Sudiyanto memprediksi dalam empat hari kedepan tidak akan terjadi lagi. Walaupun ada kata dia, curah hujan kurang dari 50 mm. Disinggung mengenai pertanian, dalam situasi ini dia menilai sebaiknya petani menanam tanaman holtikultura. Sebab tanaman padi sulit hidup, kecuali memang tersedia irigasi dengan jumlah air yang memadai. \"Dalam 10 hari kedepan, kalaupun ada hujan kurang dari 50 mm. Dalam kondisi ini, untuk pertanian. Tanaman padi darat sulit hidup, karena curah hujan tidak mencukupi. Tapi untuk holtikultura bisa. Sebab hujan sekarang sedang dibawah normal. Tetapi kalau ada irigasi, bisa saja. Tetapi sekarang kita memasuki musim kemarau basah, yang terjadi karena letak geografis kita,\" tutupnya. (cw6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: