Awasi Aliran Kepercayaan

Awasi Aliran Kepercayaan

KOTA MANNA, BE - Pengawas Aliran dan Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Bengkulu Selatan akan melakukan pemantauan kegiatan dari aliran kepercayaan di wilayah Bengkulu Selatan. Salah satu aliran yang bakal disorot yakni kegiatan suluk dari anggota Tareqat Nagsabandiyah di Dusun Tanjung Besar Desa Bengkenang, Manna. Biasanya setiap bulan suci Ramadhan, kegiatan anggota tareqat ini selalu ramai. Selain itu, jika ada aliran baru yang masuk juga akan mendapat pengawasan dari Pakem. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika kegiatan aliran kepercayaan itu dapat menyesatkan masyarakat hingga dapat memicu konflik. \"Kalau ada aliran baru di daerahnya, warga jangan main hakim sendiri, namun segera laporkan pada kami akan kami dapat menindaknya, \" kata Hj Sri Gusti Sabana selaku pengurus Pakem BS didampingi Ketua Pakem BS H Raswali Hermawan SH MH yang juga Kepala Kejaksaan Negeri Manna BS.(369). Keluarga Korban Pemerkosaan Minta Pelaku Ditangkap KOTA MANNA, BE – Pihak keluarga dari Yn (25), warga Desa Muara Pulutan yang menjadi korban perkosaan oleh tiga pria bersebo sekitar 2 bulan, meminta kepolisian segera menangkap pelaku pemerkosaan tersebut. Pasalnya, hingga saat ini ketiga pelaku itu masih bebas berkeliaran karena identitasnya belum juga terungkap. Hal ini disampaikan keluarga korban pada acara dialog publik yang digelar oleh Aliansi Peduli Bengkulu Selatan (APBS) di Losmen Ayu sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin. Suci (30), saudara korban, mengeluhkan kinerja aparat yang belum juga mampu mengungkap apa lagi membekuk para pelaku. Sebab kejadian perkosaan itu telah membuat korban trauma. Jika pelaku tidak terungkap, maka akan selalu menghantui korban. \"Kami sangat berharap agar pelakunya dapat segera tertangkap,\" katanya dalam diskusi publik kemarin. Ditambahkan kakek korban, Nohimin (70), juga warga Desa Muara Pulutan, bahwa di desanya itu ada orang yang dicurigai akan tetapi pihak kepolisian tidak berani menangkapnya. Padahal orang yang dicurigai itu sudah dimintai keterangan dan keterangannya pun tidak sama dengan keterangan korban. \"Sebenarnya salah seorang warga yang dicurigai sudah dimintai keterangan oleh polisi, tapi tidak ditangkap padahal keterangannya berbeda dengan korban,\" ucapnya. Dikatakannya, saat sebelum  kejadian pemerkosaan itu, ada salah satu warga meminjam tank semprot. Namun dari pengakuan pria yang dicurigai itu waktu meminjam tank semprot itu pada siang hari, bukan sore hari. \"Dari keterangan itu sudah jelas aneh, tapi kok polisi menyatakan tidak cukup bukti untuk menahannya dan menjadikannya sebagai tersangka, \" sesalnya. Menanggapi hal itu, Ketua DPRD BS Susman Hadi SP MM yang menjadi nara sumber, juga ikut menyayangkan pihak kepolisian yang belum mampu mengungkap pelaku pemerkosaan itu. Sebab jika pelaku tidak terungkap, maka bukan tidak mungkin akan timbul korban  perkosaan lainnya yang dilakukan oleh para pelaku. Sehingga dirinya berharap agar aparat dapat terus menyelidikinya agar ketiga pelaku dapat ditangkap. \"Memang sangat disayangkan jika pelakunya tidak sampai terungkap, namun harapan kami aparat dapat terus menyelidiki agar tidak timbul korban lain, \" harapnya. Kapolsek Kota Manna, Iptu Ahmad Mega Rahmawan SP yang mewakili Polres BS, mengatakan, pihaknya hingga saat ini terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku. Hanya saja pihak penyidik kesulitan untuk mengungkapnya karema tidak mendapatkan bukti kuat untuk menetapkan  seseorang sebagai tersangka. Terlebih lagi korban tidak mengenali satu orangpun dari ketiga pelaku itu. Sedangkan saksi lainpun tidak ada yang mengetahui kejadian pemerkosaan itu ataupun  melihat korban diperkosa. Namun demikian pihaknya terus menyelusuri identitas. Bahkan saat ini kasus pemerkosaan itu masih terus diproses. \"Untuk saat ini kami masih terus memburu para pelaku, upaya yang kami lakukan  dengan melacak keberadaan nomor handpone yang masuk ke nomor handpone milik korban sebelum  kejadian pemerkosaan itu. bahkan nomor handphone itu sudah kami kirimkan ke mabes Polri untuk dilacak keberadaannya, namun jika ada informasi lain silahkan sampaikan pada penyidik agar para pelaku dapat segera diungkap,\" demikian Mega.(369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: