Bandit Pembobol ATM Terorganisir
RATU AGUNG, BE - Kasus pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Central Asia (BCA) di Mini Market Joyo Mart di Jalan Flamboyan 19 Kelurahan Kebun Kenanga Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, Senin dini hari (24/6) masih menjadi teka teki. Kawanan yang berhasil menggasak uang lebih dari Rp 200 juta itu diprediksi sangat terlatih. Pasalnya, bentuk kejahatan pembobolan ATM itu adalah bagian kejahatan yang terorganisir, sifatnya sistemik, ada pelaku intelektualnya yang mengetahui secara mendalam tentang perbankan. Orang awam tidak mungkin mengetahui hal ini, jadi dugaannya pasti penjahat tersebut berpengalaman dalam menangani ATM Bank. Bahkan jika sempat tak terpergok penjaga malam, 3 mesin ATM di mini Market Happy Mart pun bakal ikut dibobol. Terlihat dari kamera CCTV pelaku yang berjumlah enam orang itu telah berbagi tugas. Seorang menunggu di mobil satu orang. Sementara dua orang sebagai eksekutor beraksi di dalam, dan tiga orang lagi menunggu di luar memantau keadaan sekitar. Masih dari rekaman CCTV juga tergambar para pelaku sangat cekatan dalam beraksi. Dua pelaku yang bertugas sebagai eksekutor membongkar paksa ATM tersebut dengan las listrik. Para pelaku juga diketahu beraksi tanpa menggunakan sebo alias penutup muka. Rumors yang berkembang juga aksi pembobolan tersebut ada peran orang dalam. Dugaan ini muncul lantaran para pelaku seakan mengenali detil posisi ATM BCA tersebut diletakkan. Mengingat mini market tersebut memiliki tiga pintu roling door. Yang dibobol pelaku hanya roling door tempat ATM dan meja kasir berada. Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Citra Akbar ST SIK, ketika dikonfirmasi tidak mau berkomentar lebih jauh. Dijelaskan Kasat berdarah Palembang ini, dalam kasus pembobolan ini, semua kemungkinan bisa saja terjadi. Namun dirinya belum dapat menyimpulkan apakah ada orang dalam yang terlibat. \"Kita masih melakukan penyidikan. Saat ini kita belum dapat memberikan penjelasan lebih jauh mengenai kasus ini. Yang jelas kita tengah berusaha untuk mengungkap kasus ini,\" jelasnya. Ditambahkan Kasat Reskrim, dalam penyidikan perkara lenyapnya uang Rp 200 juta yang digondol maling ini, penyidik telah memeriksa atau meminta keterangan kepada 3 orang saksi. Salah satunya merupakan pemilik Mini Market Joyo Mart. Namun sayangnya dengan alasan kepentingan penyidikan, Kasat tidak mau mengungkapkan indentitas ketiga orang saksi tersebut. \"Do\'akan saja, semoga kasus ini segera terungkap pelakunya. Untuk saksi sudah 3 orang yang kita periksa, termasuk korban juga sudah dimintai keterangan,\" terangnya. Di bagian lain suasana mini market Joyo Mart, kemarin, sudah beraktivitas seperti biasa. Terlihat dengan aktifnya aktivitas jual beli di toko tiga pintu itu. Tidak ada garis polisi di sekitar meja kasir. Tampak ATM yang dirusak pelaku ditutupi dengan kain spanduk dan ikat tali rapiah, masih berada di posisinya semula. Namun ketika BE menyambangi mini market tersebut, sang pemilik tidak mau diwawancarai. Bahkan hanya menyebutkan nama saja tidak berkenan.\"Saya tidak mau berkomentar, silahkan tanya polisi saja,\" ungkapnya.(320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: