Auning di Luar PPN Ilegal
BENGKULU, BE - Ratusan auning yang berada di 6 ruas jalan di sekitar Pasar Percontohan Nasional (PPN) Panorama, dinyatakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota merupakan bangunan ilegal. \"Sejak Desember 2012 yang lalu, izin untuk peminjaman jalan tersebut sudah dinyatakan habis. Jadi sudah seharusnya seluruh auning yang berada di 6 ruas jalan tersebut dibongkar,\" kata Kepala Dishubkominfo Kota Ivansori melalui Kasi Perhubungan Darat, Firdauz MZ, belum lama ini. Dijelaskannya, semula ruas jalan tersebut diperkenankan dipakai untuk mendirikan auning karena adanya permohonan dari Dinas Perindustrian dan Perdagang (Disperindag) Kota Bengkulu kepada pihak mereka seturut dengan adanya Revitalisasi PPN tahap kedua tahun 2012. \"Surat pemohonan itu terhitung sejak bulan Mei 2012 hingga Desember 2012 yang lalu. Makanya seluruh auning itu sekarang ilegal,\" ungkapnya. Secara detail Firdauz mengatakan, izin pinjam pakai ruas jalan tersebut terdiri atas 18 petak di terminal belakang, 18 petak di terminal depan, 38 petak di Jalan Belimbing, 76 petak di Jalan Semangka, 88 petak di Jalan Salak dan 202 petak di Jalan Kedondong. \"Sehingga totalnya ada 440 petak dan Jalan Kedondong yang terbanyak. Makanya di sana crowded (macet, red) betul,\" paparnya. Sementara itu, Asisten II Setda Kota, Drs Fachruddin Siregar MM yang dimintai keterangannya mengenai hal ini mengatakan, pihaknya bersama Asisten I telah mengeluarkan permintaan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota untuk melakukan tindakan terhadap seluruh auning maupun lokasi berjualan yang berada di jalur hijau. \"Kita tidak bisa membiarkan sebagian warga merampas hak sebagian warga yang lain dengan menggelar lapak jualan di badan jalan. Instruksi ini sudah dikeluarkan dan selanjutnya silahkan dikonfirmasi kepada Kepala Satpol PP,\" bebernya. Dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Kota Ali Armada SH mengaku bahwa perintah untuk mengambil tindakan berupa penertiban di PPN Panorama ini belum sampai kepadanya. \"Saya masih di Jakarta dek. Kalau memang instruksi untuk itu ada, mungkin hanya karena belum sampai kepada saya. Besok setiba saya di Bengkulu akan saya periksa,\" ujarnya saat di hubungi via telepon genggam kemarin. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: