Koperasi Wanita Bergolak

Koperasi Wanita Bergolak

\"RUDIBENGKULU, BE - Koperasi Wanita (Kopwan) Lemang Tapai Kota Bengkulu bergolak. Sebanyak 25 orang anggotanya mengajukan protes kepada para pengurus koperasi tersebut.  Mereka menduga, dana sebesar Rp 22 juta yang seharusnya dibagikan kepada seluruh anggota koperasi, telah disalahgunakan oleh para pengurus. \"Dana yang seharusnya dapat dipinjam oleh seluruh anggota, nyatanya hanya digunakan oleh ketua dan dua pengurus koperasi,\" kata salah satu anggota Kopwan Lemang Tapai yang berjualan di Kelurahan Pagar Dewa, Husmawati, kemarin. Dana Rp 22 juta tersebut, lanjutnya, telah ditunjukkan kepadanya oleh sekretaris koperasi. Namun informasi yang ia peroleh dari sekretaris koperasi juga disampaikan bahwa dana itu hanya dibagikan kepada ketua, sekretaris dan bendahara. \"Sehingga dana dari Rp 22 juta itu tinggal bersisa Rp 3 juta,\" sampainya. Karena itu, Husmawati berharap agar para pengurus dapat mengembalikan dana pinjaman tersebut. Pasalnya menurut Husmawati, para anggota koperasi sangat membutuhkan dana itu untuk menambah modal usaha mereka. \"Jangan sampai kami hanya dimanfaatkan saja,\" urainya. Sementara itu, Yustiana, salah seorang anggota koperasi lainnya menyatakan, sejak awal para anggota koperasi telah dibebankan dana masuk sebesar Rp 50 ribu peranggota. Uang ini, kata dia, diserahkan kepada para pengurus dan dapat dipakai pinjam secara bergiliran diantara para anggota. \"Dalam perjalanan, kami ketahui para pengurus mengajukan proposal bantuan dana kepada pemerintah. Dan proposal ini diterima,\" jelasnya. Dengan diterimanya dana itu, Yustiana melanjutkan, seharusnya para anggota koperasi dapat mengajukan usulan untuk mengakses dana lebih besar. Namun pada kenyataan, Yustiana membeberkan, pihaknya tidak mendapatkan alokasi apapun dari dana tersebut. \"Padahal waktu proposal itu diajukan, kami didata semua. Tapi sekarang kok dananya cuma pengurus yang pakai. Kami curiga dana bantuan itu disalahgunakan,\" paparnya. Dikonfimasi mengenai persoalan ini, Kepala Dinas Koperasi, Pembinaan Pengusaha Kecil dan Menengah (DKPPKM) Kota Bengkulu, Drs H Sudarto WS MSi melalui Kepala Bidang Koperasi Drs Eddyson mengungkapkan, pihaknya belum mencairkan dana Rp 22 juta yang dimaksud oleh para anggota Kopwan Lemang Tapai tersebut. \"Dananya memang ada tapi belum cair,\" jelas Eddyson. Eddyson meyakini, apa yang terjadi pada Kopwan Lemang Tapai itu hanya miskomunikasi. Lagian, kata Eddyson, dana Rp 22 juta itu adalah dana yang diprogramkan bukan untuk dijadikan simpan pinjam ataupun modal usaha, tapi untuk dana pendamping dalam mengusahakan pencairan bantuan KUR (Kredit Usaha Rakyat). \"Hanya ada empat Kopwan yang lolos untuk menerima dana ini. Mereka adalah Kopwan Manunggal, KSU Kartini, Kopwan Titian, dan Kopwan Lemang Tapai. Adapun dana bantuan itu nantinya akan difungsikan sebagai dana pendamping bagi pengurus dalam mendampingi anggota mendapatkan bantuan KUR di Bank-Bank yang mengucurkan bantuan nantinya. Jadi kami harapkan para pengurus dapat menyoliasasikan mengenai hal ini,\" tutupnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: