Perbankan Syariah Melejit

Perbankan Syariah Melejit

BENGKULU, BE- Perkembangan perbankan syariah beberapa tahun terakhir sangat menggembirakan. Bahkan persentase pertumbuhanya  lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan umum atau konvensional. Hal ini disampaikan kepala perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Yuwono pada acara grand opening BNI Syariah cabang mikro Bengkulu belum lama ini. \"Perkembangannya (bank syariah) dari tahun ketahun sangat melejit melebihi perbankan umum,\" ungkap Yuwono dilihat dari segi aset, secara nasional aset perbankan umum saat ini menembus angka Rp 5.573 triliun. Sedangkan perbankan syariah sebesar Rp 246 triliun atau 4,5 persen dari total aset bank umum. Sedangkan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun bank umum sebesar Rp 3.300 triliun, sedangkan perbankan syariah sebesar Rp 159 triliun atau masih 4,8 persen dari dana yang dihimpun bank umum. Sementara itu untuk penyaluran kredit yang disalurkan melalui perbankan umum mencapai Rp 2.848 triliun. Sedangkan pembiayaan yang disalurkan melalaui perbankan syariah sebesar Rp 155 triliun atau sekitar 5 persn dari penyaluran kredit bank umum. Sementara itu jika dilihat dari loan of deposit ratio (LDR) untuk bank umum sekitar 86 persen sedangkan bank syariah sebesar 97,80 persen. \"Meskipun rata-rata aset, DPK maupun penyaluran kredit perbankan syariah masih sekitar 5 persen dari perbankan umum. Jika dilihat dari segi pertumbuhannya, bank syariah lebih cepat jika dibandingkan dengan bank umum,\" beber Yuwono. Sedangkan dilihat dari kredit macet, persentase perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan bank umum. Kredit macet pada perbankan syariah secara nasional sebesar 2,9 persen dan kredit macet pada perbankan umum sebesar 1,9 persen. Menurut Yuwono, hal tersebut belum menjadi masalah yang serius karena masih jauh dari warning yang ditetapkan Bani Indonesia yaitu sebesar 5 persen. Perkembangan perbankan syariah yang diatas bank umum tersebut tidak hanya terjadi pada skala nasional saja, melainkan juga yang terjadi di Bengkulu. Dilihat dari segi aset saat ini aset perbankan umum di Bengkulu sebesar Rp 12,2 triliun dan aset perbankan syariah sebesar Rp 6,245 miliar atau 5,34 persen jika dibandingkan dengan aset bank umum. sementara untuk dana pihak ketiga yang dihimpun bank umum menyentuh angka Rp 7,89 triliun. Sedangkan yang berhasil di himpun perbankan syariah sebesar Rp 354 miliar dan untuk penyaluran kredit yang dilakukan perbankan umum sebesar Rp 10 triliun. Pembiayaan yang disalurkan bank syariah adalah sebesar Rp 616 miliar. Jumlah Aset, DPK, Kredit atau pembiayaan perbankan syariah lebih kecil hal tersebut karena perbankan syariah masih baru di Bengkulu dan jumlahnya masih sedikit, namun pertumbuhannya lebih tinggi. \"Data yang saya sampaikan ini adalah data hingga bulan April lalu. Dan jika dibandingkan dengan April 2012 perbankan syariah mengalami pertumbuhan 60 persen,\" pungkas Yuwono. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: