Jangan Tergantung Sapi

Jangan Tergantung Sapi

CURUP, BE - Menyikapi meningkatkan permintaan daging sapi, yang diproyeksi naik dengan rata-rata mencapai 1,2 ton perhari. Membuat  Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Rejang Lebong kian gencar mensosialisasikan pengganti protein hewani selain daging sapi. Kepala Disnakan RL Ir Amrul Eby MM kepada wartawan, Minggu (16/6) menerangkan, kenaikan permintaan daging sapi diprediksi bakal naiknya harga sapi pada musim sebelumnya, \"Kalau stabilnya biasanya hanya Rp. 70 ribu/kg, dan sempat naik menjadi Rp. 90 ribu/kg dan menginjak puasa diprediksi akan kembali naik menjadi 100 ribu sampai 120 ribu/kg,\" kata Eby. Kondisi tersebut, sambung Eby, agar kebutuhan daging sapi bisa digantikan dengan daging lainya dengan kandungan protein yang sama.   Salah satunya berlaih mengkonsumsi daging ayam ataupun ikan yang nilai proteinya tidak kalah kurang dengan daging sapi agar bisa mengurangi pengeluaran perekonomian masyarakat. \"Memang sudah menjadi tradisi jika jelang puasa dan lebaran banyak masyarakat yang mengkonsumi makanan ala daging untuk menambah energi dalam menjalankan ibadah puasa,\" tuturnya. Untuk itu, sambung Ebi, pihaknya mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat bahwa banyak makanan yang memiliki protein tingi selain daging sapi yang harganya lumayan mahal. \"Kalau ikan, ayam bisa di produksi sendiri dengan memelihara sampingan di dalam rumah, baik ayam kampung dan jenis unggas lainya, namun diminta untuk tetap menjaga kebersihan agar tidak terkena penyakit,\" harapnya. Sementara itu, usaha peternakan ayam dinilai sangat menguntungkan dengan memanfaatkan lahan yang ada disekitar rumah. Salah satunya ditekuni oleh Mahmud (34) warga Kelurahan Air Bang Kecamatan Curup Tengah. Ia mengaku, beternak ayam cukup mudah yakni dengan membuat kandang di lahan sempit di pekarangan rumah baik untuk diternakkan maupun diambil telurnya. \"Kalau untuk memenuhi gizi cukup beternak ayam dua satu tiga induk yang bisa dikembangkan di sekitar rumah, ayam tersebut bisa diambil telurnya atau dikembangbiakan, dari pada kita beli kan lumayan mahal,\" akunya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: