Yurizal: Warga Mau Anarkis

Yurizal: Warga Mau Anarkis

CURUP, BE - Sekitar 50 orang warga Kecamatan Kota Padang dilaporkan berencana melakukan pemblokiran jalan menuju Kota Padang Baru, sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan oleh aktivitas alat berat. Hal itu disampaikan anggota DPRD Kabupaten Rejang Lebong (RL) Yurizal M, BE dalam paripurna yang berlangsung di gedung DPRD Kabupaten RL, Senin (10/06). \"Malam tadi, sekitar 50 warga menyampaikan aspirasi kepada saya terkait kerusakan jalan oleh aktivitas alat berat, yang diduga milik Pertamina yang tengah melakukan eksploitasi di sana,\" ungkap Yurizal. Warga, sambung Yurizal, menunjukkan foto-foto kerusakan jalan lapen karena aktifita hilir mudik kendaraan angkutan, dan mengancam akan melakukan penebangan pohon untuk memblokir jalan, \"Beruntung saya bisa melarang, melalui forum paripurna ini saya ingin sampaikan jangan sampai masyarakat anarkis, setelah kegiatan selesai jalan yang dibutuhkan masyarakat tersebut dibiarkna rusak,\" katanya. Yurizal secara pribadi serta Warga Kota Padang sama sekali tidak ingin mempermasalahkan ada kegiatan eksploitasi atau kegiatan hilir mudik mobil angkutan. \"Hanya saja jalan tersebut harus diperbaiki, logikanya kalau jalan sepanjang 7 kilometer itu rusak, 1 kolometer membutuhkan dana Rp 400 juta, sudah berapa anggaran yang ada harus memperbaiki,\" tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Rejang Lebong Drs Darmansyah mengakui ada kegiatan eksploitasi atau penelitian kandungan minyak bumi oleh pertamina. \"Itu baru penelitian, memang ada izinnya. Pertamina itu perusahaan negara, dan kalau benar ada minyak masyarakat jelas akan menikmatinya. Kalau malah dilarang kapan kita mau membangun,\" ungkapnya. Dibagian lain, Bupati Rejang Lebong H Suherman SE MM secara khusus langsung meminta Kepala Distamben untuk melakukan pengecekan terhadap jalan yang dimaksud wakil rakyat tersebut. \"Saya minta segera dicek pak Darmansyah, apa benar kerusakan itu dan apa benar ada kegiatan hilir mudik kendaraan berat yang merusak jalan,\" tegas Suherman. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: