Usut Kerugian Proyek Jarak Rp 8,3 Miliar

Usut Kerugian Proyek Jarak Rp 8,3 Miliar

BENGKULU, BE - Anggota Fraksi Golkar DPRD Provinsi, Salehan meminta penegak hukum untuk mengusut dugaan  kerugian proyek jarak sekitar Rp 8,3 miliar.  Proyek tersebut hingga saat ini tidak ada bekasnya, padahal menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. \"Kerugian negaranya sudah sangat jelas, karena menggunakan dana APBD dan APBN,\" kata Salehan, kepada wartawan. Dia mengatakan,  kerugian daerah bukan hanya pada nilai anggaran yang tidak jelas keberadaannya tersebut. Tapi juga pada anggaran yang telah digunakan. \"Perkebunan jarak seluas 1.850 hektare di beberapa lokasi ternyata juga tidak ada realisasinya,\" katanya. Dia mengatakan, proyek jarak di Lubuk Resam, tidak ada bekasnya bahkan hanya meninggalkan semak belukar. \"Itu yang saya tanyakan kenapa semua diam, harusnya media ikut membongkar ini,\" katanya. Kerugian Rp 8,3 miliar tersebut diketahui berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.  Hasil audit BPK tersebut telah diserahkan ke DPRD Provinsi pada Kamis 18 Februari 2010 lalu. Pada hasil audit ditemukan, dari Rp 8.370.575.000 anggaran yang telah dianggarkan dalam APBD tahun 2007 yang terealisasi hanya Rp 7.688.373.000, ada sekitar kurang lebih Rp 1 miliar yang tidak jelas alokasinya. Data BPK pada anggaran 2007 realissainya, pengembangan pembenihan jarak pagar dengan anggaran Rp 1,5 miliar yang terealisasi hanya 86 persen yaitu 1,3 miliar. Pengembangan jarak pagar pola padat karya lahan masyarakat seluas 720 hektare dengan anggaran Rp 3,89 miliar yang terealisasi hanya 94,81 persen, yakni  Rp 3,68 miliar. BPK juga mencatat, pengembangan jarak pagar di lahan Pelindo dengan anggaran Rp 613 juta yang terealisasi 98,60 persen yaitu Rp 603 juta. Pengembangan jarak pagar di Bandara Fatmawati Rp 102 juta yang terealisasi 86,89 persen yaitu Rp 89 juta. Studi kelayakan dan design enggering detil (DED) tanaman perkebunan unggul Rp 500 juta yang terealisasi 97,89 persen atau Rp 489 juta. Sosialisasi pengembangan jarak pagar Rp 63 juta, yang terealisasi 86,32 persen yaitu Rp 54 juta. Demplot pengembangan jarak pagar dan mesin pengolahan Rp 1,6 miliar yang terealisasi 85,94 persen atau Rp 1,3 miliar.  Yang terakhir pemeliharaan kebun induk jarak pagar Rp 90 juta yang terealisasi 85,94 persen atau Rp 77 juta. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: