Seleksi KPU Kaur Didesak Diulang

Seleksi KPU Kaur Didesak Diulang

\"kpu\"BENGKULU, BE - Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki) Bengkulu meminta KPU Provinsi mengulang dan mengambil alih sepenuhnya tahapan seleksi anggota KPU Kaur. Desakan disampaikan sejak Sabtu (8/6) lalu oleh aktivis Puskaki kepada Ketua KPU Provinsi, Irwan Saputra SAg MM Koordinator Puskaki, Melyansori, menegaskan, pihaknya menilai seleksi calon anggota KPU telah cacat hukum sehingga keabsahan produknya diragukan. Karenanya, prose tersebut harus diulang. \"Tahapan seleksi calon anggota KPU Kaur banyak sekali indikasi kecurangannya. Seperti Timsel diduga telah merubah hasil psiko test dari RSJKO Soeprapro Bengkulu, meloloskan pengurus parpol, terjadinya dualisme 10 besar, dan sejumlah indikasi kecurangan lainnya. Karena itu, yang sekarang harus dibatalkan, kemudian seleksi ulang,\" tegas Melyansori. Sementara itu, Ketua KPU Irwan Saputra mengatakan, sejauh ini pihaknya belum memtuskan apakah akan proses seleksi calon anggota KPU diambil alih oleh KPU provinsi atau tetap melanjutkan hasil yang disampaikan timsel KPU Kaur ke KPU provnsi. \"Kami tidak mau gegabah mengambil keputusan, sehingga sampai saat ini kami belum memutuskan persoalan tersebut,\" kata Irwan. Mantan Ketua KPU Kepahiang ini mengaku, hingga saat pihaknya masih melakukan pembahasan ditingkat internal komisioner KPU, bahkan 2 komisioner KPU Aries Munandar dan Eko Sugianto telah berangkat ke Jakarta untuk mengkolsultasikan persoalan tersebut ke KPU RI. \"Kami masih menunggu hasil konsultasi dari KPU pusat. Sebelumnya kami juga sudah mendalami, menganalisa bahwa sudah berangkat ke Kaur untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya. Kemudian, Jumat kemarin, kami juga telah mengundang timsel KPU Kaur untuk meminta keterangan dan klarifikasinya terkait tahapan seleksi yang dilakukannya,\" ujar Irwan. Kendati demikian, Irwan mengungkapkan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan perseoalan tersebut. Hal ini mengingat masa jabatan komisioner KPU Kaur akan berakhir 23 Juni ini.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: