5 Bulan, 100 Kasus DBD
RATU SAMBAN, BE - Terhitung sejak Januari - Mei 2013 atau 5 bulan terakhir, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bengkulu tercatat 100 kasus. Dan tidak ada korban jiwa dalam kasus ini. Kasus DBD ini mengalami penurunan jika dibanding pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, drg Edriwan Mansyur, melalui Kasi Penyehatan Lingkungan, Nelly Hartati Amd Keb, menuturkan, pada tahun 2012 kasus DBD menduduki posisi 400 kasus lebih, namun hanya dianggarkan 300 kasus, sehingga terjadi lonjakan anggaran. Dan tahun ini, dari 100 kasus yang tercatat baru 79 kasus biaya fogging yang terbayarkan, sisanya sebanyak 21 kasus masih terhutang pada Koperasi Dinkes. Tertunggaknya pembayaran biaya fogging ini disebabkan karena kucuran anggaran fogging dilakukan bertahap dan dilakukan 3 bulan sekali. Mestinya dengan angka yang cukup tinggi, tidak dibatasi dengan anggaran. Begitu ada kejadian, langsung ditindak tanpa harus menunggu proses kucuran anggaran. Menurut Nelly, untuk tahun ini anggaran fogging tetap dianggarkan 300 kasus, dengan satu kali fogging mengeluarkan biaya Rp 800 ribu. \"Maunya anggaran itu standby, ketika ada kasus bisa ditangani. Dan saat ini sisa anggaran pembiayaan fogging baru bisa dicairkan pada trimester kedua,\" terangnya. Masih dikatakan Nelly, walau kasus DBD cukup tinggi, namun jumlah itu mengalami penurunan dibanding pada bulan dan tahun sebelumnya. Penurunan kasus ini, didukung dengan program walikota yang menggalakkan Bengkuluku bersih, yakni dengan program fogging sebelum masa penularan (SMP) yang dilakukan di masing-masing kawasan yang diduga endemik DBD, serta fogging dilakukan pada lokasi ditemukan pasien positif DBD. DBD, lanjut dia, adalah salah satu jenis penyakit yang berbasis lingkungan. Sehingga diperlukan pencegahan secara efektif. Dengan program SMP itu, warga juga diharapkan semakin giat atau gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk, karena nyamuk aedes aegypti, hidup di lingkungan dimana ada tampungan-tampungan air. Nelly juga mengimbau kepada masyarakat, apabila mendapati anak mengalami suhu badan panas, maka segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan untuk menentukan jenis penyakit yang dialami sebenarnya. “Kami juga meminta kepada warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan serta aktif menaburkan abate agar terhindar dari jenis penyakit DBD ini,” pungkasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: