Diteror SMS, Mengadu ke Dewan

Diteror SMS, Mengadu ke Dewan

\"CalonBENGKULU, BE – Dua orang calon anggota KPU Kota Bengkulu yang gagal masuk 10 besar, Drs Nulpandi dan H Muchdimon SE pukul 13.00 WIB kemarin mendatangi gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Keduanya meminta perlindungan dari wakil rakyat karena mereka mendapat teror SMS (short message service) setelah mereka memperkarakan Tim Seleksi (Timsel) KPU Kota. \"Kami melaporkan Timsel ke Polda, KPU dan Bawaslu karena kami menduga Timsel melakukan kecurangan yang merugikan kami sebagai peserta.  Ada pihak yang tidak senang dengan reaksi kami tersebut, sehingga hampir setiap hari kami diteror,\" kata Nulpandi mengadu ke Komisi I DPRD Provinsi. Ia mengaku, SMS teror tersebut dikirim oleh banyak nomor, berisi caci maki, ancaman, dan permintaan agar 10 orang calon yang gagal masuk 10 besar tersebut tidak mempermasalahkan ketetapan Timsel. Selain itu, mereka juga melaporkan kinerja Timsel yang dinilai  berlindung di balik transparansi dan keterbukaan. Padahal Timsel diduga telah melakukan berbagai kecurangan yang merugikan para calon lainnya. \"Bukti Timsel tidak profesional, dapat dilihat dari penetapan 10 besar. Dalam 10 besar itu terdapat pengurus parpol, bahkan pernah mencalon DPRD Bengkulu Utara pada Pemilu 2009 lalu. Undang-undangnya jelas, pengurus Parpol dibolehkan menjadi penyelenggara Pemilu minimal 5 tahun telah mengundurkan diri,\" sesalnya. Selain itu, lanjut Nulpandi, dalam penetapan 10 besar tersebut Timsel hanya berpedoman pada nilai tes wawancara, sedangkan nilai tes sebelumnya sama sekali tidak dimasukkan. Untuk itu, pihaknya meminta kepada Komisi I DPRD provinsi untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. Karena diduga sudah ada settingan antara Timsel dengan KPU provinsi Sementara itu, Sekretaris Komisi I, M Sis Rahman SSos meminta calon KPU tersebut menyampaikan surat resmi, bukan hanya melapors ecara lisan. “Nanti surat tersebut akan ditindaklanjuti untuk memanggil KPU Provisni untuk mengklarifikasi persoalan tersebut,” katanya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: