Bengkulu Alami Deflasi 0,18%

Bengkulu Alami Deflasi 0,18%

BENGKULU, BE - Dalam 10 tahun terakhir, hampir seluruh kota di Indonesia mengalami deflasi pada Mei 2013. Nilai rata-rata deflasi nasional mencapai 0,03%, yang didapat didapat 43 kota dari 66 kota yang ada. Sedangkan 23 kota lainnya masih mengalami inflasi, dimana Kota Ambon menjadi kota tertinggi sebesar 2,25% dan diikuti Kota Pontianak 1,40%. Hal ini menjadi kabar menggembirakan, sebab selama ini hampir di seluruh daerah selalu mengalami inflasi. Menurunnya harga barang secara umum dan menguatnya nilai mata uang, juga terjadi di Bengkulu. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Dody Herlando mengaku bersyukur, dengan terjadinya deflasi hingga 0,18%. Mengingat pada April lalu, Bengkulu masih mengalami inflasi sebesar 0,25%. Dia menjelaskan, deflasi terjadi tidak lepas dari pengaruh dua kelompok barang dan jasa, yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,76% dan sandang sebesar 1,91%. \"Alhamdulillah kita mengalami deflasi, dimana Kota Bengkulu menempati urutan ke 33. Ini terjadi karena ada perkembangan ekspor pada dua kelompok barang dan jasa. Walaupun lima kelompok lainnya mengalami inflasi,\" ujar Dody kepada wartawan dalam konferensi pers kemarin. Dikatakannya, catatan yang didapat Kota Bengkulu lebih baik ketimbang Mei 2012 dan 2011. Dimana Kota Bengkulu masih mengalami inflasi sebesar 0,30% dan 0,20%. Sedangkan untuk laju inflasi tahun kalender Januari-Mei 2013, Kota Bengkulu mengalami peningkatan hingga 2,68%. \"Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi periode yang sama pada 2012, yang mengalami inflasi sebesar 0,24%,\" jelasnya. Sementara itu untuk total dari wilayah Sumatera pada Mei 2013 ini, Bengkulu menduduki urutan ketujuh yang mengalami deflasi. Dimana deflasi tertinggi dialami Kota Pangkal Pinang, sebesar 0,47%. Sedangkan inflasi terbesar didapat Kota Lhokseumawe dengan catatan 0,88% dan yang terendah Kota Tanjung Pinang, sebesar 0,27%. (cw6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: