BPD Diminta Beri Pinjaman ke Petani

BPD Diminta Beri Pinjaman ke Petani

LEBONG SELATAN, BE – Guna mengurangi praktek ijon yang selama ini terjadi di Kabupaten Lebong terhadap para petani, Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi meminta agar pihak Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Bengkulu untuk dapat memberikan kredit atau pinjaman lunak kepada para petani di Kabupaten Lebong. \"Saya harap Bank Bengkulu bisa memberikan pinjaman kredit lunak kepada para petani. Sebab saat ini kebiasaan para petani meminjam kepada rentenir dan dibayar setelah panen dengan harga yang cukup tinggi. Untuk itu, kita harap Bank Bengkulu bisa memberikan pinjaman tersebut,\" ungkap Bupati. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir Rudi Pancawarman juga mengatakan jika Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Lebong juga telah bekerjasama dengan PT Pertani akan menjalankan program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dengan memberikan pinjaman Lunak maksimal Rp 5,5 juta/ hektar dengan bunga 2,5 persen untuk jangka waktu 6 Bulan. \"Pola penyaluran kredit lunak ini akan dilakukan melalui pengusaha heller yang ada di Lebong. Hal ini kita lakukan untuk mengurangi praktek ijon yang selama ini terjadi. Syarat untuk mendapatkan kredit ini juga sangat mudah, petani cukup hanya melampirkan KTP, surat keterangan lahan yang di ketahui oleh kepala desa. Selanjutnya lahan yang diajukan akan diverifikasi kebenarannya. Jika areal yang akan ditanam sudah lulus verifikasi maka dana akan diberikan, maksimal Rp 5,5 Juta yakni Rp 1,25 juta dipergunakan untuk pengolahan lahan dan Rp 3,75 juta dipergunakan untuk keperluan bibit dan saprodi. Petani tidak mendapatkan uang secara langsung namun dalam bentuk keperluan musim tanam. Pembayarannya dilakukan setelah panen,\" kata Rudi Ditambahkan Rudi dipilihnya pengusaha heller (RMU) sebagai penyalur kredit ini, karena selama ini petani di Lebong lebih banyak melakukan peminjaman modal kepada pengusaha heller untuk modal turun tanam. \"Di Lebong ini berdasarkan data yang kita miliki, tercatat ada 178 heller. Tahun-tahun sebelumnya banyak pemodal dari luar yang memanfaatkan mereka untuk menjalankan modal dengan bunga cukup tinggi kepada petani. Biasanya cara yang digunakan yakni petani membeli pupuk dengan sistem 1 karung pupuk diganti dengan 1 karung padi. Kalau dihitung dengan cermat, maka petani harus membayar lebih kepada pemodal. dengan adanya kredit ini maka nilai uang yang di bayrkan petani akan lebih murah,\" kata Rudi.(***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: