UN SMP Anjlok

UN SMP Anjlok

\"RIO-DIKNASPROVBENGKULU, BE - Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/Mts Provinsi Bengkulu, anjlok. Dibandingkan tahun lalu, kelulusan UN ditahun ini hanya mencapai 97,39%. Dari 28.274 peserta UN, tercatat 738 siswa tak lulus UN, terbanyak di Kota Bengkulu (152 orang), Bengkulu Selatan (125 orang), Seluma (110 orang), Lebong (103 orang) dan Mukomuko (99 orang)(lengkap lihat grafis). Ditemui usai membeberkan hasil ujian, Kadispendik Provinsi Bengkulu, DR. H. Syafruddin AB MM mengatakan kelulusan tahun ini turun 2.50% dari tahun lalu 99,89%. Terbanyak tak lulus UN berada di Kota Bengkulu sedangkan di Bengkulu Utara tercatat hanya 7 orang siswa. Banyak faktor yang menyebabkan turunnya hasil UN ditahun ini. Seperti bobot soal UN yang lebih sulit dibandingkan tahun lalu. \"Tingkat kesukaran soal UN tahun ini naik 20%, sedangkan di tahun lalu bobot soal UN yang sulit jumlahnya hanya mencapai 10% dari keseluruhan soal,\" terangnya. Kenaikan bobot kesulitan soal ini, tak dibarengi dengan perubahan standar kelulusan UN yaitu 5,5. Di samping itu, dia juga sangat menyayangkan Kota Bengkulu menduduki peringkat pertama terbanyak tak lulus UN. Padahal dibandingkan Kabupaten lain, sekolah di kota Bengkulu memiliki fasilitas yang lebih baik. \"Seharusnya Kota menjadi contoh bagi kabupaten lain sesuai dengan slogannya Bengkulu Kota Pelajar,\" ujarnya. Bukan hanya terbanyak tak lulus UN, siswa di Kota Bengkulu pun hanya mampu menduduki peringkat ke 6 atas nama Tri Retno Yova Meidina berasal dari SMPN 1 Kota Bengkulu. Sedangkan siswa SMPN 1 Curup yaitu Diana Melinda, Mutiara Inanda fadhila, Ardji Naufal Setiawan dan Ivana S masing-masing menduduki rangking 1-4. Dan Sally Monita  siswa SMPN 1 Lebong Utara meraih rangking 5. Kendati demikian, banyaknya siswa  yang tak lulus tahun ini menjadi bahan telaah kabupaten/kota. Sedangkan yang berhasil lulus 100% untuk tetap mempertahankannya. Mengingat, tugas berat menanti tahun depan. Drop Out Ditemui di tempat berbeda, Kadispendik kota Bengkulu Marjon MPd mengatakan pihaknya masih melakukan verifikasi data jumlah siswa di Kota Bengkulu yang tak lulus UN. Dari data yang dihimpunnya, masih ada siswa yang drop out (DO) yang masuk dalam persentase ketidaklulusan itu. Bahkan dari jumlah itu, masih ada siswa yang nilai sekolahnya tidak ada sehingga siswa tersebut tak lulus UN. \"Dari hasil kita 60 orang dari 152 orang DO sedangkan sisanya nilainya masih bermasalah,\" ungkapnya. Sementara itu, dari 5.396 siswa dikota Bengkulu, terhitung hanya 12 orang yang berhasil mendapatkan nilai 10. Mereka berasal dari SMPN 1 (6 orang), SMPN 2 (1 orang), SMPN 4 (3 orang), SMP IT Iqra (1 orang), dan SMP Corulus (1 orang). Nilai sempurna ini sebagian besar diperoleh pada mata pelajaran matematika. Di sisi lain, kepala SMPN 4 Kota Bengkulu, Heri Suryadi SPd mengaku hasil UN di tahun ini sangat jauh merosot. Hal itu bukan hanya dikarenakan kombinasi soal UN sebanyak 20 soal. Tetapi karena larangan tidak boleh mengadakan les, juga menjadi salah satu penyebab siswa tak lulus. \"Seperti yang memperoleh nilai 10 saja, jumlahnya sangat sedikit. Dan sekolah pernah dilarang menyelenggarakan les,\" terangnya. Reward Sementara itu, prestasi memuaskan diraih oleh siswa di Kabupaten Rejang Lebong. Tercatat 5 orang siswanya berhasil masuk 10 besar peraih nilai tertinggi yaitu 38.25. Selain itu, SMPN 1 Curup menduduki peringkat 1 rata-rata tertinggi UN 33.07, terdiri dari 8.27 (Bahasa Indonesia), 7.62 (Bahasa Inggris), 8.82 (matematika), dan 8.36 (IPA). Sedangkan untuk tingkat Mts, rengking 1 rata-rata tertinggi diraih MtsN Barumanis Curup, 30.80. \"Alhamdulilah, tahun ini kita lebih baik dan hasilnya memuaskan. Bagi yang mendapatkan nilai terbaik kita siapkan reward UN sebesar 10 juta untuk rengking 1, 8 juta rangking 2 dan rangking 3 diberikan 5 juta,\" ungkap Kadispora Rejang Lebong, Syafewi Spd MM. Turun Selain Kota Bengkulu, peringkat kedua terbanyak tak lulus UN berada di Bengkulu Selatan. Kabid Dikdas Dikpora Bengkulu Selatan, Firdaus MM mengakui banyak faktor yang menyebabkan siswanya tak lulus. Selain soal UN yang berjumlah 20 paket, kurangnya sosialiasi pengisian lembar jawaban komputer juga menjadi penyebab utama. \"Saya yakin, anak-anak sudah belajar dengan giat. Tetapi karena kurangnya pengalaman cara pengisian yang benar maka hasilnya banyak tidak lulus,\" terangnya. Guna menghindari terjadi hal yang tak diinginkan, pihaknya juga akan meminta bantuan kepolisian untuk menjaga keamanan diseluruh sekolah, terutama disekolah terbanyak tak lulus UN. Eror Di sisi lain, penanggungjawab komputerisasi Dispendik Provinsi R Wahyu DP MM mengatakan hasil UN SMP/Mts, hampir semua provinsi berkasus dinilai sekolah. Untuk itu ralat nilai sekolah, harus disampaikan sama. 2700 siswa berkasus nilai sekolah tidak lengkap, tapi bisa diselesaikan. Memang pengisian ini. menggunakan format exel tidak menggunakan data base. Tetapi format ini ditambah dan dikurangi hal tersebut yg membuat data eror. \"Padahal sudah diarahkan, tetapi masih diubah,\" ungkapnya.  Untuk itu, bagi siswa yang nilai sekolahnya kosong diberikan 1 minggu. Dengan membawa syarat, pengntar dri sekolah,  fotocopy raport dan nilai sekolah. Terkait dengan ijazah, Ketua UN Provinsi Bengkulu, Drs. Budiyanta mengatakan senin (3/6) mendatang ijazah sma/ma/smk dan paket c pada 3 juli. mendatang. Dengan mekanisme diambil langsung oleh masing-masing dispendik kabupaten/kota. \"Untuk ijazah SMP/Mts menyusul,\" ungkapnya. 168 Tak Lulus UN Paket Tak hanya mengumumkan hasil UN disekolah formal. Dispendik juga mengumumkan hasil UN paket C periode 1. Dari 705 peserta UN, 168 orang dinyatakan tak lulus UN. Terbanyak di Seluma, 51 orang sedangkan dilebong hanya 4 orang warga PKBM yang tak lulus. Ketua Panitia UN Dispendik Provinsi Bengkulu, Drs Budiyanta mengatakan rata-rata nilai tertinggi ujian paket diraih Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan dengan nilai 42.12 dan 42.16. Dan bagi peserta yang dinyatakan tidak lulus jangan berkecil hati. Karena mereka bisa mengikuti UN paket periode 2 bulan Juli mendatang. Banyak faktor yang menyebabkan ketidaklulusan tersebut diantaranya ketidaksiapan siswa mengikuti ujian paket. Ditambah masih berkembangnya image dimasyarakat, mengikuti UN paket cara yang mudah dan gampang untuk mendapatkan ijazah. Hal tersebut tak dibarengi, bertambahnya standar kelulusan UN paket yaitu 5,5. \"Standar kelulusan kita sama dengan UN sekolah reguler,\" jelasnya. Untuk itulah, dia meminta agar seluruh pihak kembali mencermati hal tersebut. Bahwa lulus UN paket tak semudah yang diperkirakan. Selain itu tak ada peningkatan proses belajar mengajar juga menjadi salah satu hambatan. Untuk itulah, PKBM sebagai lembaga in formal diharapkan selalu memperbaiki kinerjanya. Disisi lain, selain telah mengadakan rapat mekanisme pengumuman dimasing-masing Dispendik Kabupaten/Kota. Pihaknya juga sedang memproses ijazah UN paket yang rencananya akan didistribusikan senin (3/6) mendatang. Untuk mekanisme kelulusan akan  diserahkan langsung ke dispendik kabupaten/kota masing-masing. Hal ini dilakukan berdasarkan dari pengalaman ditahun sebelumnya. Tentunya, tindakan ini dilakukan agar tidak tercecer. (128)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: