Multitasking dan Komunikasi, Modal Sukses Perempuan
Setiap perempuan punya potensi untuk menjadi pemimpin dan menginspirasi. Asalkan ada kemauan, terus berusaha, dan konsisten menjalaninya. Ungkapan itu dilontarkan Martha Tilaar, pendiri Martha Tilaar Group, dalam diskusi \"Indonesia\'s Most Inspiring Women, Accelerating Success\" yang digelar majalah Forbes Indonesiadi Ballroom JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta lalu. Menurutnya, pengalaman selama hampir 40 tahun di dunia bisnis dan menemui banyak perempuan membuatnya berkesimpulan demikian. Sebagai contoh adalah pegawai yang pernah bekerja dengannya hampir 30 tahun. Karena kemauannya yang keras, dan tidak bermalas-malasan, sekarang tiga anaknya bersekolah sampai meraih gelar sarjana. Dia juga punya mobil dan usaha sewa kos-kosan. Contoh lainnya lagi, ada juga yang kemudian menjadi penata rambut untuk ibu negara. Ini membuka kesempatan baginya untuk ikut serta ke berbagai negara. \"Itu hanya contoh-contoh kecil, bahwa asal mau dan terus berusaha, setiap perempuan sebenarnya bisa meraih apa yang dia inginkan,\" ujarnya lugas. Martha sendiri mengaku dirinya yang sekarang adalah tempaan berbisnis dari bawah. Bagaimana ide menciptakan produk obat dan kosmetik lahir ketika ia melihat perempuan cantik sewaktu ia menjadi babysitter di AS. Lalu memulai usaha salon kecil dari garasi di rumah, hingga sekarang berkembang menjadi perusahaan besar. Suatu saat katanya, dia akan membuat perempuan Indonesia dan mungkin juga dunia menjadi cantik karena produk perawatannya. Setelah sukses di Indonesia, saat ini upaya pengenalan produk Martha Tilaar sedang berproses di negara-negara Asean dan Asia. Bagaimana seorang perempuan bisa aktif bekerja sementara harus membagi waktu untuk suami dan anak-anak? Itulah kekuatan perempuan, kata Antarina, S.F Amir, CEO Highscope Indonesia. Cucu Ki Hajar Dewantara ini melihat tantangan terbesar wanita dalam berkarier adalah membagi waktu antara pekerjaan dan perannya di rumah. “Kita gunakan bakat alami sebagai perempuan, yang multitask dan mahir berkomunikasi,” ujarnya menjelaskan. Ibu empat anak ini mendirikan sekolah Highscope dengan pendekatan pengajaran lebih pada ketertarikan si anak sejak tahun 1996. Sekarang lulusan Universitas Indonesia, Clarion University, dan University of Pittsburg, Pennsylvania itu telah membuka 12 sekolah di Jakarta, Bogor, Bandung, Bali, dan Medan. Direncanakan, Highscope juga akan hadir di Surabaya dan Palembang. Upaya pendekatan komunikasi ini juga menjadi andalan Tri Rismaharini, Walikota Surabaya. Katanya, dia menjadikan kota seperti layaknya sebuah rumah yang mesti dijaga kebersihannya hingga penghuninya nyaman untuk tinggal. “Sebagai perempuan, kita punya kelebihan berkomunikasi yang baik, dan itu sudah saya alami dan ampuh,” ujarnya menambahkan. Tri mendekati warganya dengan senyum. Dia juga melibatkan banyak warga perempuan untuk mengajar di PAUD, serta turut berperan aktif dalam aksi sosial seperti membantu warga miskin dan lansia terlantar. “Pendekatan komunikasi dalam menghadapi warga, itu salah satu kunci,\" ungkap ibu dua anak ini lugas. Sukses seorang wanita juga mesti dibarengi dengan komitmen seperti yang disampaikan Yenny Wahid, Ketua Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Aktif dalam pencapaian juga mesti diikuti komitmen tetap berperan sebagai seorang istri dan ibu. Menghormati suami dan selalu menyempatkan diri menghabiskan waktu bersama anak. “Pagi ini ketika saya mau pergi anak saya merajuk dan berulah, saya mesti hadapi dulu, dan akhirnya saya bawa ikut sama saya,” ujarnya bercerita. Bagaimanapun kata dia, tidak ada halangan bagi perempuan untuk melakukan apa yang ingin ia lakukan ataupun mencapai yang ingin ia wujudkan. Terjun ke dunia politik sudah menjadi pilihan, dan katanya ini juga untuk impian masa depan anak. “Ketika saya lihat anak saya, maka saya ingin ia memiliki masa depan yang lebih baik, dan politik mau tak mau bersinggungan dengannya di kemudian hari,” ujarnya beralasan. Yenny menegaskan kalau sukses sebagai perempuan tidak akan mengintimidasi buat suami selama dibicarakan dengan baik, dan tetap saling respek satu sama lain. Akan lebih baik kemudian bila suami turut mendukung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: