Pemprov Siapkan Proposal Rp 7 Triliun
BENGKULU,BE- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga saat ini belum menjadwalkan ekspos program Bengkulu. Ekpos ini terkait dengan beberapa program pembangunan berskala besar yang akan dilaksanakan di Provinsi Bengkulu. \"Presiden masih sibuk, sehingga belum menjadwalkan, saat saya hubungi ajudanya Pak Coki,\" kata Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, kemarin.
Rencana ekspos program memang dijadwalkan Mei ini. Namun masih menunggu jadwal khusus presiden SBY. Program pembangunan tersebut akan direalisasikan bertepatan dengan pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di Provinsi Bengkulu. Kebutuhan anggaran program pembangunan sekitar Rp 7 triliun tersebut menjadi hadiah Provinsi Bengkulu yang telah sukses menyelenggarakan HPN 2014. \"Dalam waktu dekat ini akan diupayakan pertemuan dengan presiden,\" katanya.
Pemprov sudah menyiapkan proposal antara lain untuk proyek-proyek pelurusan jalan nasional yang menghubungkan Bengkulu dengan Kabupaten Rejang Lebong, yang berbatasan dengan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Terdapat juga proyek revitalisasi bandara Fatmawati dan pengembangan pelabuhan Pulau Baai dengan total anggaran sekitar Rp 7 triliun. Sebelumnya, gubernur telah meminta semua dinas dan instansi agar berpartisipasi aktif mensukseskan HPN 2014. Salah satunya, agar mengupayakan setiap menteri terkait, dapat didatangkan ke Bengkulu. “Semua agar ikut persiapan menyusun program-program menyambut HPN,” katanya.
Ketua PWI Pusat Margiono mengatakana akan membantu Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk bertemu dengan Presiden dan pejabat tingkat pusat, dalam rangka kaitannya pelaksanaan HPN 2014. Termasuk untuk ekspos program pembangunan, PWI Pusat juga akan ikut mendampingi gubernur, untuk menyampaikan penyelenggaraan HPN 2014 di Bengkulu. \"Ya nanti kita akan sama-sama, berupaya untuk ketemu presiden, pertama memberi tahukan Bengkulu sebagai tuan rumah HPN, dan kemudian nanti Pemprov Bengkulu akan menyampaikan proposal,\" katanya.
Bengkulu Baru Merdeka Di bagian lain masuknya Maskapai Garuda Indonesia dengan membuka rute Jakarta-Bengkulu-Jakarta disambut bahagia semua kalangan. Penyambutan Maskapai Garuda juga sangat meriah, mengingat sudah lama perjuangan untuk mendapatkan Garuda. Dengan masukkan Maskapai Garuda, aku twiter @Trio Macan2000 sebut baru merdeka. \"Alhamdulillah, merdeka jg akhirnya hehe,\" tulisnya dalam twiter.
Akun twiter@Trio Macan2000 merupakan akun twiter yang selama ini sering menuliskan informasi yang kontroversial. Sehingga dikenal banyak orang, dengan kontroversialnya tersebut. Selama ini, Gubernur H Junaidi Hamsyah juga mengaku malu belum masuknya Garuda ke Bengkulu. Sehingga, penerbangan perdana Rabu (15/5) disambut antusias. \"Sehingga, tidak ada alasan lagi para Menteri-menteri dan DPR RI, untuk tidak menyetujui program (Untuk Bengkulu) dengan alasan belum ada Garuda. Sekarang Maskapai Garuda sudah masuk,\" kata JUnaidi.
Di sisi lain, dengan masuknya Garuda Indonesia ke Bengkulu, juga harus dibarengi dengan perbaikan Bandara Fatmawati. Sebab, anggaran Bandara Fatmawati, seperti terminal bus Antar Kota Atar Provinsi (AKAP) juga sering memalukan gubernur sendiri. Untuk menghilangkan kesan sebagai terminal bus, Bandara Fatmawati perlu renovasi. Pemprov Bengkulu membutuhkan dana Rp 500 miliar untuk membangun terminal baru dan perpanjangan landasan Bandara Fatmawati ini. “Terminal baru akan dibangun di lokasi yang berseberangan dengan terminal yang ada saat ini dan keseluruhan dana yang dibutuhkan mencapai Rp 500 miliar,” kata JUnaidi, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan pengembangan bandara Fatmawati menjadi salah satu program pembangunan yang diharapkan dapat terealisasi jika Provinsi Bengkulu berhasil terpilih sebagai tuan rumah puncak peringatan Hari Pers Nasional 2014. Kondisi Bandara saat ini menurutnya kurang mampu mendukung dan mempercepat pembangunan daerah. “Bahkan Anggota Komisi V DPR RI yang berkunjung ke Bengkulu beberapa waktu lalu menyebut Bandara itu sebagai terminal bus,” katanya.
Kepala Dishubkominfo Provinsi Drs Eko Agusrianto mengatakan Kementerian Perhubungan sudah membuat master plan pengembangan bandara Fatmawati. Dengan master plan dari Kementerian Perhubungan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 500 miliar. “Tapi pendanaan daerah tidak sanggup sehingga membutuhkan bantuan dari APBN,” ujarnya.
Bertepatan dengan peringatan HPN 2014, Pemprov Bengkulu berharap program pengembangan Bandara Fatmawati diharapkan terealisasi dengan kucuran dana pusat. Saat ini pembangunan Bandara Fatmawati difokuskan pada perpanjangan dan ketebalan landasan pacu. Panjang landasan pacu saat ini 2.250 meter dan direncanakan akan diperpanjang menjadi 2.750 meter. “Pemprov Bengkulu juga akan mengoptimalkan fasilitas yang ada sehingga pada 2013 Bandara Fatmawati dapat menjadi Bandara antara embarkasi haji,” katanya.
Dengan kedatangan Menteri BUMN berharap membawa angin segar untuk pembangunan Bandara Fatmawati. Mengingat, kondisi Bandara sudah memerlukan pengembangan. Kondisi Bandara Bengkulu memerlukan renovasi secepatnya, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mengundang masukknya investor ke Bengkulu.(100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: