”Memalioborokan” Kawasan Soeprapto

BENGKULU, BE - Jalan Malioboro yang terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta menginspirasi pembuatan kawasan yang serupa di Kota Bengkulu. Untuk tujuan pembuatan kawasan itu, Dinas Tata Kota dan Pengawas Bangunan Kota Bengkulu telah dberikan alokasi anggaran sebesar Rp 190 juta.

“Kami akan minta bantuan dinas PU kota untuk menyiapkan master plan gambaran pelaksanaan penataannya nanti,” kata Kepala Dinas Tata Kota dan Pengawas Bangunan Kota Bengkulu, Ir Yalinus, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Berdasarkan RKA tahun 2013 ini, lanjutnya, maka Dinas Tata Kota dan Pengawas Bangunan Kota akan melakukan penataan lingkungan terutama di kawasan sentra perbelanjaan, mulai dari Simpang Jamik, Soeprapto hingga ke Basuki Rahmat sebelum masuk kawasan Pasar Minggu. “Jadi sepanjang jalan ini kawasannya akan dibentuk seperti kawasan perbelanjaan Malioboro di Jogja. Tidak persis sama, tapi konsepnya seperti itu,” ujarnya.

Selain itu juga, Yalinus menambahkan, bahwa awalnya yang mereka rencanakan untuk di tata ulang yaitu kawasan wisata tempat ritual pembuangan tabot di daerah Butai, akan tetapi karena dalam penggunaan lokasi itu hanya setahun sekali dan jadwal kunjungan wisatawan belum rutin setiap hari, lain halnya dengan kawasan Soeprapto yang setiap harinya ramai bahkan hampir selama 24 jam maka dilakukan revisi RTBL dan dialihkan kearah Soeprapto.

“Selain itu juga akan diusahakan agar dapat bantuan dana penataan itu dari kementerian PU namun salah satu syaratnya harus sudah lengkap RTBL nya. Mudah-mudahan kawasan itu dapat disulap menjadi seperti Malioboro nantinnya,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SST MK menukaskan, ia telah mendapatkan instruksi dari Kapolda Bengkulu agar menyiapkan masterplan untuk mewujudkan kawasan Jalan Soeprapto sebagai kawasan yang tertib hukum. \"Jadi mungkin selaras dengan ide menjadikan jalan itu laksana kawasan Malioboro di Jogya itu,\" paparnya. (009)

Sumber: