Wajah Baru Berpeluang

BENGKULU, BE - Pengamat politik Universitas Bengkulu, Drs Lamhir Syamsinaga MSi menilai wajah-wajah baru calon DPD RI Dapil Bengkulu memiliki peluang besar meraih kemenangan pada Pemilu 2014 mendatang. Masyarakat diperkirakan sudah jenuh melihat kinerja wajah lama atau incumbent yang selama ini nyaris tidak memberikan kontribusi bagi daerah.

Selain itu, masyarakat juga menginginkan wajah baru dan semangat baru untuk memperjuangkan kemajuan Bengkulu agar sejajar dengan provinsi lain.  \"Menurut pengamatan saya, masyarakat lebih cenderung memilih orang baru ketimbang orang lama, karena yang lama sudah diketahui kinerjanya seperti apa,\" kata Lamhir, kemarin.

Wajah baru yang akan dipilih rakyat,  lanjut Lamhir, bukan orang sembarangan, melainkan yang memiliki track record yang baik, berintegritas dan mampu mewakili Bengkulu di tingkat nasional. Ia mengungkapkan, wajah lama yang dimaksud adalah orang-orang yang sudah pernah menjabat sebagi anggota DPD, dan orang-orang yang tidak terpilih saat mencalonkan diri pada periode sebelumnya.

\"Sebaiknya wajah-wajah lama itu juga menyadari dan memberikan kesempatan kepada orang baru, agar ada regenerasi dari Bengkulu,\" ujarnya.

Menurutnya, wajah baru tersebut harus gencar melakukan sosialisasi agar dikenali oleh masyarakat secara menyeluruh. Hal ini sangat penting agar masyarakat tidak membeli \"kucing dalam karung\".

\"Kalau memang wajah baru memiliki prestasi yang baik, sampaikan kepada masyarakat jangan menyembunyikan keburukan hanya untuk mencari kekuasaan,\" pintanya. Sementara itu, salah seorang calon incumbent, Hj Eni Khairani MSi mengaku optimis akan tetap mendapat dukungan masyarakat hingga ia dapat duduk kembali untuk melanjutkan pengabdian.

Menurutnya, optimisme muncul karena, selama menjabat anggota DPD ia sudah berbuat cukup banyak untuk pembangunan Provinsi Bengkulu. Selain itu, pembinaan konstituan yang terus-menerus hingga basis-basis massa yang dimiliki makin menguat. \"Kita optimis bisa melanjutkan pengabdian untuk masyarakat,\" katanya. (400)

Sumber: