Tidak Berniat Menyengsarakan

Tidak Berniat Menyengsarakan

Walikota Beri Kesempatan PKL BENGKULU, BE – Kisruh terkait rencana pemerintah Kota Bengkulu untuk melakukan relokasi terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar subuh Semarak KZ Abidin II ke Pasar Barukoto II berakhir damai dengan penuh kekeluargaan.

Walikota H Helmi Hasan SE dan 500 pedagang Pasar Subuh, dengan disaksikan Dandim, Danlanal, Kapolres, DPRD kota, BMA serta mahasiswa yang terdiri dari OKP PMII, HMI, GMNI, PKMRI mencapai kesepakatan. Walikota memberikan kesempatan kembali kepada PKL untuk berjualan di KZ Abidin II dengan ketentuan tidak boleh berjualan lewat dari pukul 08.00 WIB.

Jika melanggar dalam waktu seminggu kedepan, maka tanpa dipaksa PKL harus pindah ke Barukoto II. “Kami tidak berniat menyengsarakan rakyat, apalagi pedagang kecil. Oleh sebab itu dalam hal ini pemerintah kota tidak pernah memihak kepada salah satu pengusaha. Untuk apa jika rakyat menjadi sengsara.

Lebih baik memikirkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi,” ungkap Walikota Bengkulu dihadapan ratusan pedagang yang berkumpul saat melakukan dialog terbuka di Masjid Assalamah yang terletak di RT 7 RW 1 Kelurahan kebun Dahri, pagi hingga siang kemarin (15/5).

Selain itu dalam dialog tersebut, Walikota menegaskan kembali komitmennya demi untuk membangun Kota Bengkulu lebih baik, sekaligus memaparkan alasannya dalam rencana relokasi yang telah ditolak oleh PKL ke Pasar Barukoto II.

“Jika kita ingin Kota Bengkulu lebih maju, maka kita harus siap untuk melakukan perubahan, salah satunya relokasi ke Barukoto II. Karena dalam pasar subuh KZ Abidin II ini, selain menjadi milik PKL, lahan tersebut juga merupakan milik warga sekitar.

Dimana atas laporan warga ada yang merasa keberatan dengan ditemukannya sampah-sampah yang berserakan maupun bekas potongan kepala sapi yang ditemukan di dalam siring. Bahkan saya pun sempat ikut membersihkan siring tersebut.

Selain itu juga disini ada pemilik ruko yang ikut merasa keberatan dengan keberadaan sampah–sampah itu. Oleh sebab itu semuanya harus dipikirkan tidak boleh berat sebelah. Sementara di Barukoto II tempatnya sudah disiapkan fasilitasnya lengkap, pembeli pun disiapkan,” tegasnya.

Ditambahkannya, yang juga menjadi alasan pemerintah kota untuk melakukan relokasi menyangkut akan dilaksanakannya Hari Pers Nasional (HPN) dan Bengkulu sebagai tuan rumah kegiatan tersebut, dimana saat itu nanti Presiden, ribuan wartawan dan tamu undangan lainnya akan datang ke Bengkulu. Jika dalam kegiatan itu nantinya presiden melihat lokasi KZ Abidin II yang dijadikan pasar subuh, dimana pasar subuh lainnya di kota lain tidak seperti pasar subuh yang ada di Bengkulu.

“Apa nanti kata presiden dan tamu yang datang kemari, kemudian kalau di daerah lain pasar subuh itu pukul 06.00 Wib sudsah bersih tidak seperti kita, sampai jam 9 siang masih banyak yang berjualan,” tambahnya.

Namun dengan telah diadakannya dialog terbuka dimana sebelumnya juga pernah dilakukan tapi tidak diakui oleh para pedagang, maka kali ini, kembali diberi kesempatan kepada seluruh PKL bahwa dalam waktu seminggu kedepan untuk membuktikan bahwa PKL mampu membersihakn lokasi berjualan di lokasi KZ Abidin II.

“Kali ini saya beri kesempatan, dan saya berjanji jika kalian mampu menepati janji membersihkan lokasi tersebut, maka tidak jadi di relokasi,” janji Helmi Hasan. (009/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: