Polres Datangkan Tim Ahli BP2MB

Polres Datangkan Tim Ahli BP2MB

\"\"KOTA BINTUHAN,BE  Penyidik Polres Kaur terus mengusut kasus peredaran Bibit Karet palsu. Dengan tersangka Anuar (32) warga Desa Simpang Gelitang Kecamatan Kemuning Provinsi Riau. Menangani kasus ini Polres Kaur mendatangkan ahli bibit dari Balai Pengawas dan Penguji Mutu Benih (BP2MB) Dinas Perkebunan Bengkulu, Hj Sri Asiati.

Untuk membuktikan bibit yang diedarkan tersangka tersebut palsu atau tidak. Hasil pengujian diketahui memang kecambah karet itu palsu serta tidak dilengkapi dokumen. Hal ini juga sesuai hasil uji lab yang menyatakan bila ditanam bibit itu tetap tumbuh, namun tidak berkualitas.

\'\'Dari hasil pemeriksaan memang benar kalau benih bibit sawit dan keret tersebut  palsu. Setiap bibit itu harus ada izin dan sertifikat dari dinas terkait termasuk dari BP2MB. Jadi bibit yang diduga berasal dari Malaysia itu palsu,\" ujar Kapolres Kaur AKBP Andi Kirnanda SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Lumban Raja kepada BE kemarin.

Bibit karet itu sudah banyak beredar. Tim ahli  BP2MB  sudah menemukan bibit palsu ini di berbagai daerah di provinsi Bengkulu. Antara lain di Bengkulu Utara, Mukomuko, Kota Bengkulu dan sekarang di Kaur. Merek maupun jenisnya sama persis dengan yang diamankan oleh anggota Polres Kaur.

\"Para pelaku komplotan besar penyebar bibit palsu. Mereka ini sindikat penipuan,\" katanya. Sementara itu, pelaku yang diamankan sudah ditetapkan tersangka.

Kepada petugas komplotan ini mengaku baru menjual bibit itu 2 kali ke Kabupaten Kaur. Yakni di Kecamatan Nasal dan Kecamatan Lungkang Kule. Harga jual yang merka tawarkan berkisar antara Rp 150 ribu sampai dengan Rp 300 ribu perkotak atau per bungkus. \\

\"Modus mereka dalam menjualkan bibit ini door to door. Mereka, menggunakan mobil dan berpindah tempat, dari satu kota ke kota lain. Bukti dilapanganmenunjukan jika sudah banyak bibit sawit maupun karet yang beredar. Fokus utama kita saat ini yakni mendalami dalang peredaran bibit palsu ini,\"jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: