Walikota Didukung Gabungan Mahasiswa

Walikota Didukung Gabungan Mahasiswa

\"ISTBENGKULU, BE - Sebanyak 40 mahasiswa gabungan dari empat perguruan tinggi, Selasa sore (14/5) mendatangi Kantor Walikota Bengkulu. Mahasiswa gabungan yang berasal dari Unived, Unihaz, Unib dan LP3I bertemu dengan Walikota H Helmi Hasan guna membahas soal relokasi Pasar Subuh ke Barukoto II yang dinilai merupakan langkah pemerintah kota yang baik demi meningkatkan kesejahteraan pedagang Pasar Subuh.

“Senin sore kami sudah survei ke Barukoto II, setelah kami lihat-lihat ternyata Pasar Barukoto II lebih tertata dan rapi dibanding dengan Pasar Subuh yang semrawut,” ujar Novri perwakilan dari Unived saat hearing bersama walikota di ruang walikota.

Hal senada juga dikatakan oleh perwakilan dari LP3I Esbinto Sitanggang yang mendukung relokasi pedagang pasar Subuh ke Barukoto II, akan tetapi pemerintah kota berkewajiban untuk menjamin pedagang pasar Subuh yang telah pindah di Barukoto II agar dapat semakin sejahtera dibanding berjualan di Pasar Subuh.

Sementara, perwakilan dari Unib Tedi dalam hearing tersebut mempertanyakan bagaimana cara pemerintah kota dalam menghapus adanya dugaan premanisme yang berkeliaran di pasar.

“Apa yang akan dilakukan pemerintah kota jika ada premanisme yang dapat menyengsarakan pedagang?” tanya Tedi dalam hearing. Sementara itu, Wakil Presiden BEM Unihaz Dori Donald sangat mendukung adanya kebijakan pemerintah yang melakukan relokasi.

“Jika di Pasar Subuh tentu ada pungutan-pingutan liar, sementara itu jika pedagang pindah di Barukoto II dengan pengawasan yang ketat dari pemerintah kota, kami yakin tidak akan ada pungli-pungli yang dilakukan preman,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Walikota H Helmi Hasan sangat berterimakasih atas kepedulian dan dukungan mahasiswa terhadap relokasi. Terkait masalah premanisme, Helmi Hasan menjamin, jika pedagang telah pindah maka pedagang tidak akan terkena pungli-pungli seperti yang terjadi di Pasar Subuh.

“Pemerintah tidak ada niat untuk menyengsarakan pedagang pasar Subuh, justru pemerintah akan mensejahterakan pedagang pasar Subuh itu sendiri. Lampu sudah ada, tidak perlu sewa tempat, tidak perlu membayar retribusi,\" tegas Helmi Hasan.

Selain itu, Helmi Hasan terus menegaskan bahwa yang dilakukan Pemerintah Kota bukanlah penggusuran, tetapi relokasi. \"Beda penggusuran dengan relokasi, jika penggusuran itu memindahkan tanpa ada lokasi yang jelas, sedangkan relokasi adalah memindahkan ke lokasi yang baru dan lebih representatif,\" terang Helmi Hasan sembari mengatakan agar mahasiswa membela kebenaran, bukan membela provokator.

Helmi Hasan juga menegaskan direlokasinya pedagang pasar subuh dikarenakan telah melanggar Perda, aktifitas pasar Subuh juga sangat mengganggu para pejalan kaki, dikarenakan banyaknya sampah, juga berdampak pada lingkungan KZ Abidin II tersebut. “Terkait adanya premanisme, saya akan melibatkan aparat hukum, siapa yang bersalah harus diadili,” tegasnya.

Sementara itu diakhir hearing walikota mengajak seluruh unsur FKPD, elemen masyarakat, seluruh PNS, termasuk mahasiswa yang visioner untuk berbelanja di Barukoto II. “Kalau ada pedagang pasar subuh yang tidak makan gara-gara pindah ke barukoto, maka saya yang akan membelikannya makanan untuk mereka,” kata Helmi Hasan.

Sementara itu, pagi ini Selasa (15/5) walikota Helmi Hasan dan unsur FKPD serta PNS direncanakan akan berbondong-bondong berbelanja di Pasar Barukoto II. (009/rls/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: