Bendung Seluma Ditutup untuk Umum
TAIS, BE - Setelah memakan korban jiwa, Bendungan Seluma di Kabupaten Seluma, sementara waktu akan ditutup untuk umum. Hal ini disampaikan Bupati Seluma H Bundra jaya SH MH saat mengunjungi lokasi tenggelamnya warga Kota Bengkulu di bendungan tersebut.
Dalam kesempatan itu Bupati menyayangkan banyaknya besi pengaman di sekitar lokasi Bendung Air Seluma yang hilang dicuri oleh orang tidak bertanggungjawab.
Dia kemudian memerintahkan Kadis PU Seluma untuk segera menutup objek wisata Bendung Air Seluma sementara waktu, agar proses pemasangan kembali besi pengaman dan rambu larangan di beberapa titik rawan kecelakaan dapat lancar dilakukan.
“Besi pembatas ini banyak hilang dan terlebih dahulu harus dipasang kembali. Untuk sementara bendungan akan kita tutup untuk sementara waktu sesampai selesai pemasangannya dan kejadian ini agar tidak terulang kembali,” ujar Bupati. Jasad Korban Ditemukan Regu penyelamat Palang Merah Indonesia (PMI), kemarin (13/5) sekitar pukul 14.30 WIB akhirnya berhasil menemukan Hendrawan, warga Rt 6 Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu yang tenggelam di Bendungan Air Seluma Minggu siang.
Tubuh korban ditemukan tersangkut di kawat yang berada di dasar bendungan sedalam 14 meter setelah sehari semalam tersangkut.
Saat ditemukan, tubuh korban sudah membengkak dan masih dalam keadaan menggunakan pakaian lengkap : baju kemeja berwarna merah kotak-kotak serta celana jeans warna cream.
Jasad korban kemudian langsung dimasukkan ke kantong jenazah, lalu dibawa ke RSUD Tais untuk divisum. Sementara itu, turunnya relawan PMI untuk mencari mayat korban di dasar Bendungan Seluma disebabkan BPBD Seluma kesulitan meminta bantuan Tim SAR Bengkulu. Pasalnya TiM SAR juga masih mencari korban tenggelam di Ketahun serta korban tenggelam di Bengkulu Tengah.
“Kami hanya menggunakan tali nilon dan kacamata untuk meyelam setelah terlebih dahulu memastikan lokasi korban terjatuh pertama kalinya,” ujar Deal Andika, relawan PMI Seluma.
Sementara itu, Kapolres Seluma AKBP PL Gaol SIK melalui Kapolsek Seluma Iptu Ruben Kbarek mengutarakan, jika visum dilakukan untuk mengetahui sejumlah luka di tubuh korban meskipun korban tenggelam dan meninggal karena kecelakaan, lantaran sebelumnya sempat terpeleset di pinggiran bendungan. “Hasil visum ini akan menjadi acuan penyebab korban tenggelam atau memang terjatuh atau disengaja,” terangnya.(333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: