WHO Cemaskan Penyebaran Coronavirus

WHO Cemaskan Penyebaran Coronavirus

JENEWA - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bibit sindrom pernafasan akut baru, coronavirus (NCoV) dapat menular dari manusia ke manusia yang melakukan kontak dalam jarak dekat. Kesimpulan ini diungkap setelah muncul pernyataan Kementrian Kesehatan Prancis bahwa seorang pria lain telah tertular virus ini dari seorang pasien berada di dekatnya. Karenanya, WHO menyatakan kekhawatiran terkait munculnya kasus penularan dengan pola kelompok coronavirus jenis baru ini serta bagaimana virus berpotensi menyebar dengan cepat. \"Sejak 2012, sudah muncul sedikitnya 33 kasus di seluruh Eropa dan Timur Tengah yang mengakibatkan 18 kematian,\" ujar sumber WHO di Jenewa kepada Al Jazeera, Senin (13/5). Kasus lain yang dideteksi muncul di Arab Saudi dan Yordania, kemudian kasus serupa juga telah menyebar ke Jerman, Inggris dan Prancis. Meski demikian, yang pertama kali menduga virus ini mampu menular dari manusia ke manusia hanyalah pihak Departemen Kesehatan Inggris. \"Pola penularan dari manusia ke manusia sejauh ini masih terbatas pada kelompok kecil yang terbatas. Belum ada bukti yang menunjukkan virus tersebut punya kemampuan penularan ke berbagai kalangan manusia,\" lanjutnya. Virus NCoV diketahui menyebabkan radang paru-paru dan kadang disertai juga gagal ginjal. Yang jadi kekhawatiran terbesar bahwa kelompok berbeda yang muncul di berbagai negara mendukung hipotesa bahwa jika terjadi kontak dekat maka virus coronavirus baru ini dapat menular dari manusia ke manusia. Kasus terakhir akibat virus baru ini di Prancis menimpa seorang pria usia 50 tahun yang kebetulan tinggal sekamar di ruang rawat inap di Kota Valenciennes, di utara Prancis, dengan seorang pasien lain yang berusia 65 tahun yang dirawat karena terpapar virus ini setelah kembali dari perjalanan ke Dubai. Di Arab saudi Wakil Menteri Kesehatan pada Minggu (12/5) menyatakan dua korban lagi jatuh akibat coronavirus, sehingga jumlah korban jiwa menjadi sembilan, seperti dilaporkan kantor berita Reuters. Sementara pada Februari lalu, seorang pasien tewas di sebuah rumah sakit di Birmingham, Inggris, setelah tiga anggota keluarga si pasien tertular.(esy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: