Brak! Sebuah Pesawat Jatuh Di Kebun Sawit
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Minggu 12-05-2013,09:10 WIB
MESUJI – Diduga karena kerusakan mesin, sebuah pesawat jenis Fletcher FU 24-950 jatuh, Sabtu (11/5) pukul 11.23 WIB. Akibat insiden tersebut, sang pilot Mochamad Adipura (47) tewas di lokasi kejadian.
Kapolsek Rawajitu Utara Iptu Ardy menyatakan, peristiwa nahas itu terjadi tidak lama setelah pesawat take off dari landasan area perkebunan sawit PT Sumber Indah Perkasa (SIP) di Desa Sidanggunung Tiga, Kecamatan Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji. Kondisi pesawat yang sebelumnya sempat menabrak deretan pohon sawit itu nyaris tak berbentuk.
’’Pesawat diduga mengalami kerusakan mesin sehingga jatuh dan menabrak pohon sawit di area Merah 3. Sedangkan pilot meninggal dunia di tempat kejadian karena luka yang cukup parah,” ujar Ardy kemarin.
Meski demikian, dia belum dapat memastikan penyebab jatuhnya pesawat. ’’Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pesawat membawa pupuk. Sekitar 3 menit setelah take off, pesawat jatuh. Kondisi pesawat rusak parah,” jelasnya.
Dilanjutkan, sang pilot merupakan warga Jl. Villa Duta II No. 9 RT 02/11 Baranangsiang, Kota Bogor. Korban tercatat lahir pada 28 Oktober 1966 dan beragama Islam.
Menurut Ardy, jenazah Mochamad Adipura langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung untuk divisum. ’’Korban mengalami luka parah di bagian kepala dan patah kaki,” ucapnya.
Terpisah, Camat Rawajitu Utara Edison Basid membenarkan peristiwa nahas ini. ’’Untuk detailnya, saya kurang paham. Namun menurut informasi yang saya terima, pesawat milik PT SIP ini jatuh ketika hendak take off. Pesawat mengalami kerusakan mesin dan jatuh menabrak kelapa sawit di area tersebut,” tuturnya.
Senada, Kapolres Tulangbawang (Tuba) AKBP Shoebarmen S.I.K., S.H., kepada Radar Lampung (Grup JPNN) menyatakan pesawat itu sudah sekitar sebulan terakhir berada di lokasi guna menaburkan pupuk di areal perkebunan sawit yang luasnya mencapai puluhan ribu hektare tersebut. Peristiwa nahas kemarin, adalah penerbangan ke-25.
Pesawat bernomor lambung PK-PNC itu memuat pupuk sekitar 1,5 ton. “Jadi memang menurut keterangan masyarakat, pesawat ini baru saja terbang, namun tiba-tiba hilang suara dan hanya terlihat baling-baling depan yang memutar. Kemudian jatuh menimpa pohon-pohon sawit dengan ketinggian sekitar 10-15 meter tersebut,” ungkapnya.
Shoebarmen melanjutkan, pihaknya telah menerjunkan lebih dari 40 personel untuk menjaga lokasi jatuhnya pesawat. Mereka terdiri dari 25 orang anggota dari Polres Tuba dan Polsek Rawajitu Selatan. Ditambah 6 orang anggota TNI Angkatan Udara serta anggota satuan pengamanan PT SIP. Saat ini, lanjutnya, tim tengah melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.
Sayang, hingga berita ini diturunkan, pihak PT SIP belum dapat dikonfirmasi terkait insiden ini. Dari pantauan di lokasi, kondisi pesawat hancur dengan bagian sayap patah. Sementara moncong pesawat menabrak tanah. (rnn/p5/c1/fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: