BI Kembangkan UMKM Berbasis Lokal

BI Kembangkan UMKM Berbasis Lokal

BENGKULU, BE - Bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya dari sisi moneter  dan perbankan agar tercapai kondisi konomi makro yang stabil dan  kondusif.  Upaya tersebut dibarengi pemberdayaan sekktor riil, khususnya melalui pengembangan Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM). \"Beberapa upaya yang telah kita lakukan antara lain dengan kegiatan kluster cabai dan kluster kopi,\" terang pimpinan BI Bengkulu, Yowono, beberapa waktu lalu.

Pengembangan UMKM melalui pola kluster ini untuk mengelompokkan industri inti yang saling berhubungan. Diharapkan perusahaan atau industri terkait akan memperoleh manfaat sinergi dan efisiensi yang tinggi dibandingkan jika bekerja sendiri. Adanya kluster cabai ini, bisa membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi petani, seperti saat panen harga cabai anjlok namun setelah itu akan kembali mahal. \"Adanya kluster cabai ini, saat musim panen yang harganya murah bisa kita simpan untuk cadangan saat harga cabai kembali mahal,\" jelasnya.

Kegiatan pengembangan klaster cabai meliputi Training of Trainers (TOT), Sekolah Lapang Good Agriculture Practices atau Standard Operating Procedure (SLGAP/SOP), Temu Lapangan, Pendampingan Pasca Sekolah Lapang serta Monitoring dilanjutkan dengan pengembangan sisi pengolahan dan pemasaran. \"Kluster cabai ini dilaksanakan di Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang dengan melibatkan 5 kelompok tani dengan luas lahan sekitar 60 hektar,\" paparnya.

Pelaksanaan kluster cabai ini Bank Indonesia cabang Bengkulu bekerjasama dengan Universitas Bengkulu dan dinas terkait. Sementara itu untuk klaster kopi dilaksanakan di Kabupaten Kepahiang dan dimulai sejak tahun 2012 lalu. Kegiatan pengembangan klaster kopi difokuskan pada segi produksi dengan melakukan pelatihan kopi sambung bagi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Petugas Perkebunan diwilayah Kabupaten Kepahiang.

Sedangkan pengembangan klaster kopi pada tahun 2013 akan difokuskan pada segi pengolahan dan pemasaran. \"Adanya kluster kopi ini kita ingin masyarakat Indonesia bisa mengenal kopi Bengkulu. Selama ini kopi yang berasal dari Bengkulu namun diolah di provinsi lain sehingga memakai nama provinsi tersebut padahal berasal Bengkulu,\" jelas Yuwono.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: