Gandeng Desainer New York, Bikin Kejutan dengan Edisi Terbatas
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Minggu 05-05-2013,15:10 WIB
Sandy Thema dan Lika-Liku Dirikan Bisnis Perhiasan di Jakarta
SANDY Thema termasuk pemain baru di bidang bisnis perhiasan di Tanah Air. Namun, eksistensinya di bidang ini cukup menonjol. Belakangan, dia mendirikan butik perhiasan di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan. Seperti apa lika-liku bisnisnya?
YERI VLORIDA, Jakarta
Usia Sandy Thema masih terbilang belia. Pada 10 April lalu, umur pria kelahiran Ambon, Provinsi Maluku ini baru menginjak 28 tahun. Namun, kegigihannya dalam berwiraswasta terbilang bagus. Dari titik nol, bisnisnya bisa merambah pasar Jakarta, khususnya di bidang batu mulia.
Kisah Sandy berawal dari kegemaran mendesain dan berkreasi dalam dunia perhiasan. Lama menekuni bidang tersebut dan sempat menimba ilmu di bidang Gemology Institute of America, New York, dia akhirnya membulatkan tekadnya untuk membuka langsung bisnis perhiasan di Jakarta Selatan. Dia menamakan bisnisnya ini dengan sebutan Pistos.
Jewellery couture store menawarkan beberapa koleksi well-made jewellery mulai dari anting, gelang dan kalung dengan desain sangat terbatas. Koleksi yang ditawarkan tidak diproduksi secara masal, sehingga setiap customer memiliki perasaan istimewa setiap mengenakan items dari Pistos.
Koleksi Pistos dibuat dengan material logam silver, gold, serta beberapa dari kuningan. Untuk stones, Pistos menggunakan batu-batu lokal dan beberapa batu impor. Selain Sandy bersama Dian Purba Ratomo, menekuni bisnis tersebut karena memiliki potensi. Terdapat beberapa desainer asal New York seperti Alexis Bittar, Lulu Frost, Kara Ross, dan Dannijo yang turut serta menambah koleksi jewellery.
\"Setiap costumer Pistos mendapatkan garansi dari berupa service untuk mem-polish kembali batu yang kusam, repairing, dan fixing tanpa dikenakan biaya tambahan,\" katanya
Butik yang berada di kawasan Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru itu selalu menghadirkan koleksi nonstop stockingalias selalu ada desain terbaru. Termasuk koleksi jewellery koin yang terbuat dari kuningan berlapis emas.
Koleksi ini dibuat cukup lengkap, seperti kalung, gelang, anting, dan cincin. Koleksi koin ini sangat cocok bagi yang menyukai desain simpel dan menampilkan sisi vintagedalam penampilan. Berbeda dengan koleksi koin, koleksi bubbles atau berbentuk bulat, lebih berdesain sangat simpel. Koleksi bubblesini terbuat dari bahan baku silveratau perak ditambah dengan batu-batuan kecil sebagai pemanis.
Koleksi ini juga dihadirkan ke dalam bentuk perhiasan yang lengkap. Kesan simpel juga didatangkan dari perhiasan yang berbentuk geometrical. Berbahan dasar silver, perhiasan yang memiliki desain geometris ini memiliki padanan bentuk seperti bulat, segitiga, kotak, dan segi enam. Dalam satu perhiasan seperti kalung, bentuk sedemikian rupa dijadikan satu.
Dia menyebutkan, untuk gelangnya berkonsepkan gelang keroncong karena desainnya yang ramai dan unik. Selanjutnya, ada pula perhiasan berdesain wajik. Koleksi yang terbuat dari emas pada rantai lingkarnya dan memakai cangkang coralyang berjejer membentuk wajik ini juga menjadi koleksi yang cukup diburu para pelanggan.
Pistos yang menghadirkan desain unik ini terbukti dari salah satu desain koleksi tetra atau tetris yang berbentuk semacam balok. Dia menyebutkan, tetra collectionini terbuat dari silver dan tambahan batu london. Koleksi tetra ini termasuk koleksi limited edition dari Pistos yang dihadirkan ke dalam satu set perhiasan.
Dilahirkan di Ambon, Maluku, 10 April 1985 Sandy tidak hanya aktif menekuni bisnisnya itu. Ia juga tetap aktif menyanyi dan Desember 2010, meluncurkan album perdananya yang berjudul Hello.
Awalnya, lulusan St. John\"s College, Darwin-Australia (HSC), The University of Sydney, Australia (B.sc), The University of New South Wales, Australia (M.Com), dan Gemology Institute of America, New York (G.G;graduate gemology) ini, mengaku mulai tertarik dengan dunia tarik suara, sejak kecil.
Sayangnya, keinginannya untuk menjadi penyanyi tidak serta merta mendapat dukungan dari kedua orangtuanya, terutama sang ayah. Namun berbekal kecintaannya terhadap dunia musik, dan juga berkat dukungan sang ibu, Sandy tetap menekuni dunia tarik suara.
(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: