Pelabuhan Pacu Ekonomi Bengkulu

Pelabuhan Pacu Ekonomi Bengkulu

\"DAHLANBENGKULU, BE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memuji potensi pelabuhan Pulau Baai. Di pelabuhan tersebut, kapal-kapal bisa melakukan bongkar muat tanpa harus terkendala angin maupun gelombang.

\"Pelabuhan pulau Baai sangat luar biasa. Kapal-kapal bisa melakukan bongkar muat sepanjang tahun tanpa ada kendala yang berarti. Kita akan terus mengembangkan Pelabuhan Pulau Baai secara bertahap, seiring dengan semakin cepatnya perputaran roda perekonomian di Provinsi Bengkulu,\" terang Dahlan Iskan usai meninjau kondisi pelabuhan, kemarin (4/5).

Perencanaan PT Pelindo II terhadap pengembangan pelabuhan Pulai Baai yang dipaparkan singkat Direktur Komersial dan Usaha IPC Pelindo II, Ir Saptono dan General Manager Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Bengkulu, Nurhikmat juga mendapat apresiasi Dahlan Iskan.

  PT Pelindo tahun ini akan membangun terminal curah cair, terminal kontainer dan terminal batu bara yang bisa untuk kapal dengan tonase hingga 60 ribu ton. Serta Pelindo akan terus melakukan pengerukan untuk memperdalam alur pelabuhan hingga 14 LWS sehingga kapal-kapal besar bisa masuk ke pelabuhan Pulai Baai.

\"Saya yakin ke depannya pelabuhan ini akan sangat maju, terlebih lagi Pelindo sudah merencanakan pengembangan pelabuhan dengan rinci. Ini akan berdampak positif bagi perekonomian Bengkulu,\" tutur mantan CEO Jawa Pos ini.

Direktur Komersial dan Usaha IPC Pelindo II, Ir Saptono menyampaikan  peningkatan kebutuhan akan jasa pelabuhan di Provinsi Bengkulu dapat menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu.

Tercatat dalam lima tahun terakhir, arus barang non-peti kemas di Pelabuhan Pulau Baai mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 25 persen. Peningkatan yang signifikan ini tidak lain merupakan buah dari berbagai investasi yang digulirkan dengan tujuan membenahi fasilitas di Pelabuhan Pulau Baai.

Pada tahun 2011, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC selaku operator pelabuhan melakukan pengerukan alur hingga -14 mLWS. Pengerukan ini memungkinkan kapal-kapal peti kemas bersandar di pelabuhan tersebut, sehingga menumbuhkan kembali pasar peti kemas yang sempat terhenti selama tahun 2005 hingga 2011.

Dalam lima tahun terakhir, jumlah kapal yang bersandar di Pelabuhan Pulau Baai naik sebanyak 18%. Di samping jumlah kapal, ukuran kapal yang berlabuh di Pelabuhan Pulau Baai pun lebih besar dari sebelumnya. Hal ini terlihat dari gross Tonnage (GT) kapal yang tumbuh sebesar 34% sejak tahun 2007.

Sejalan dengan peningkatan jumlah dan kapasitas kapal-kapal yang bersandar, Pelabuhan Pulau Baai mengalami peningkatan trafik arus barang yang signifikan. Pada tahun 2010, realisasi arus barang berdasarkan perdagangan tercatat sebanyak 2.368.794 ton, sedangkan arus barang berdasarkan distribusi sebanyak 2.677.984 ton. Jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2012, menjadi sebanyak 4.597.576 ton. Derasnya arus lalu lintas di pelabuhan ini berdampak positif pada pendapatan IPC cabang Bengkulu.

Pelabuhan Pulau Baai yang sebelumnya selalu mengalami kerugian, pada tahun 2012 mencatat rekor pendapatan sebesar Rp 100 miliar.

Memasuki tahun 2013, manajemen IPC cabang Bengkulu telah melaksanakan serangkaian strategi dan sistem untuk meningkatkan efisiensi pelabuhan, di antaranya dengan mengimplementasikan sistem 24/7, sehingga jasa kepelabuhanan berjalan selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu sehingga pelabuhan dapat melayani kebutuhan pelanggan setiap saat. Di samping itu, perusahaan terus melakukan pembenahan fasilitas, serta penambahan dermaga dan peralatan bongkar muat di pelabuhan.

“Pelabuhan Pulau Baai sebagai salah satu infrastruktur utama penunjang ekonomi di wilayah Bengkulu diharapkan dapat menyokong program pemerataan ekonomi nasional yang menjadi cita-cita IPC dan pemerintah Indonesia“, tegas Saptono.

Sementara itu saat ditanya mengenai Bandara Fatmawati Dahlan Iskan menegaskan bandara tersebut masih dikelola Dirjen Perhubungan Udara bukan BUMN. Ke depannya, tergantung Gubernur Bengkulu apakah pengelolaannya akan diajukan ke BUMN atau tetap Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub.

\"Saya serahkan kepada gubernur saja. Nanti kalau saya yang meminta kesannya memaksa,\" jelas Dahlan Iskan. Namun Dahlan menggaransi, jika gubernur ingin mengajukan pengelolaan melalui BUMN, ia siap memberikan rekomendasi. Dahlan juga menjelaskan jika pengelolaan bandara diserahkan pada BUMN maka setiap ada penganggaran tidak akan sesulit di Dirjen Perhubungan Udara.

Naik Susi Air Kedatangan Dahlan Iskan di Bengkulu disambut antusias. Maklum, menteri yang hobi pakai sepatu kets ini memiliki banyak pengagum di Bengkulu. Terlihat saat mengunjungi pelabuhan, sejumlah pegawai berebut ingin bersalaman dan menyodorkan novel Dahlan Iskan untuk ditandatangani.

Dahlan tiba di Bengkulu sekitar pukul 15.45 WIB menggunakan pesawat Susi Air enis VIP turbo jet AVANTI PK BVV. Dahlan baru saja menuntaskan perjalanan dari Sumulue, Aceh. Di sana, Dahlan meresmikan Pelabuhan Perikanan Teluk Sinabang.

Turun dari pesawat berkapasitas 10 orang itu, Dahlan yang mengenakan seragam kebesarannya kemeja putih dan celana hitam plus sepatu kets disambut Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), pimpinan BUMN di Bengkulu dan CEO RB Media Grup HM Muslimin.

Saat di ruang tunggu VIP bandara, Dahlan dari Plt Kepala Bandara Fatmawati Subarjayani. Selanjutnya menaiki kapal KT Bunga Rafflesia milik Pelindo mengelilingi kolam pelabuhan hingga alur masuk pelabuhan Pulau Baai.

Minta Support Pembangunan Sementara itu, dalam ekspose perkembangan Bengkulu oleh Pemprov di Balai Raya malam tadi, dimanfaatkan  Kepala Dinas Pertanian Pemprov Ir Edi Nevian mengajukan permohonan bantuan pencetakan lahan persawahan baru. Hal ini mengingat di Provinsi Bengkulu terus terjadi alih fungsi lahan pertanian sehingga Bengkulu pun selalu kekurangan besar.

Permohonan tersebut langsung ditanggapi oleh Dahlan dan akan berupaya  mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

\"Saya menawarkan agar petani bersedia menyerahkan lahan pertaniannya BUMN, dengan catatan petani tetap diberikan beras 4 ton  per hektar, dan BUMN pun hanya menggarap lahan tersebut. Saya rasa dengan cara ini bisa mengurangi tingkat alih fungsi lahan Bengkulu tidak akan kukarangan besar,\" kata Dahlan.

Sementara dibagian lainnya, Gubernur Bengkulu meminta perhatian Dahlan untuk memberikan dukungannnya untuk pembangunan Bengkulu, seperti peningkatan pembangunan pelabuhan Pulai Baai, pembangunan Bandara Fatmawati Bengkulu menjadi bandara Antara, pembangunan jalan bebas hambatan Bengkulu-Lubuk Linggau, dan sejumlah pembangunan lainnya.

\"Bengkulu ini memang jauh tertinggal, untuk itu mohon support dari pak Menteri untuk memberikan bantuan dan dukungannya,\" pinta Gubernur.(400/251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: