TNI dan Warga Terjaring Razia

TNI dan Warga Terjaring Razia

\"RIO-RAZIABENGKULU, BE - Sebanyak 25 anggota Polisi Militer (POM) baik dari POM angkatan darat dan POM angkatan laut, melakukan razia di Jalan S Parman Kota Bengkulu.  Razia yang dipimpin Komandan Satuan Pelaksana Pemeliharaan Denpom II/1 Bengkulu Kapten CPM Mugiana dari angkatan darat dan dan Komandan POMAL Bengkulu Kapten CPM Arif Markoto berlangsung sekitar pukul 9.30 sampai 11.00 WIB kemarin siang.  \"Operasi ini adalah kerjasama antara POMAD dan POMAL, dengan sandi Chakra Bhakti Lemping untuk AD dan Chakra Bhakti Pari untuk AL,\" terang Kapten CPM Mugiana. Razia ini bertujuan untuk menertibkan anggota TNI yang melakukan pelanggaran, atau keluar dari basis saat jam dinas.  Selain untuk merazia anggota TNI yang melakukan pelanggaran, razia ini juga dilakukan untuk masyarakat sipil yang memakai atribut TNI, baik dalam bentuk pakaian maupun stiker atau tanda-tanda lainnya. \"Kita tidak ingin masyrakat sipil menyalahgunakan atribut TNI, terlebih lagi kita takutkan dipakai untuk perbuatan jahat,\" tambah Kapten CPM Mugiana. Dari razia yang berlangsung sekitar 1,5 jam tersebut, tim gabungan berhasil merazia tiga orang anggota TNI dan dua orang warga sipil.  Dari 3 anggota TNI tersebut, 1 melakukan pelanggaran lalu lintas yaitu SIM yang ia miliki sudah mati atau limit waktunya sudah habis, sedangkan duanya tidak memiliki surat tugas meninggalkan basis.  Sementara itu kedua warga sipil yang terjaring adalah warga yang menggunakan atribut TNI berupa jaket dan baju. Dan kedua atribut tersebut langsung disita.  Bahkan warga yang menggunakan baju TNI harus melepaskan bajunya di lokasi razia.   Meskipun ia meminta keringanan untuk mengambil baju pengganti, namun anggota bersikap tegas dan menyuruhnya mencopot di lokasi. \"Untuk anggota yang melakukan pelanggaran akan kita tindak sesuai peraturan yang ada, sedangkan untuk warga sipil kita hanya mengamankan atribut TNI yang ia pakai,\" papar Kapten CPM Mugiana. Selain merazia anggota TNI dan atribut TNI, para polisi militer ini juga merazia kendaraan dinas yang disalahgunakan, namun mereka hanya memberikan peringatan.  Menurut Kapten CPM Mugiana, kegiatan razia ini akan terus mereka lakukan, dengan rentang waktu yang tidak pasti.  Bisa sebulan sekali ataupun seminggu sekali dengan lokasi yang berbeda-beda.  \"Kita akan terus melakukan razia untuk mengantisipasi pelanggaran yang dilakukan anggota TNI ataupun penyalahgunaan atribut TNI oleh masyarakat sipil,\" pungkas Kapten CPM Mugiana. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: