Inflasi Bengkulu Turun

Inflasi Bengkulu Turun

BENGKULU, BE - Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu selama April, Kota Bengkulu kembali mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Inflasi ini lebih rendah jika dibandingkan Maret lalu sebesar 0,72 persen. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu, Nurul Hasanuddin MStat mengungkapan inflasi tersebut terjadi tidak lepas dari perkembangan harga barang dan jasa di Kota Bengkulu selama April yang tercatat mengalami kenaikan. Inflasi terjadi pada tiga kelompok pengeluaran. Yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 1,16 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,90 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,28 persen. Sementara dua kelompok tidak mengalami perubahan. Yaitu kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,25 persen, kelompok sandang sebesar -1,16 persen. \"Kenaikan harga bawang beberapa waktu lalu menjadi penyumbang terbesar terjadinya Inflasi,\" tambah Nurul. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 66 kota di Indonesia selama April, 28 kota IHK mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,81 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di MaumereĀ  sebesar 1,20 persen dan terendah di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,01 persen. Kota Bengkulu menempati urutan ke-16. \"Dari 16 Kota di wilayah Sumatera yang dipantau BPS Bengkulu mempati urutan ke-9,\" ujar Nurul. Sedangkan secara nasional terjadi deflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,64. Dari 66 kota IHK, tercatat 38 kota mengalami deflasi dan 28 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Maumere 1,20 persen dengan IHK 155,34 dan terendah terjadi di Tanjung Pinang 0,01 persen dengan IHK 137,42. Sedangkan Inflasi tertinggi terjadi di Padang Sidempuan 0,81 persen dengan IHK 139,62 dan terendah terjadi di Kendari 0,01 persen dengan IHK 141,43.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: