Edison Jangan Intervensi

Edison Jangan Intervensi

RATU AGUNG, BE - Kisruh 25 caleg Demokrat di Kota Bengkulu terus belanjut. Kini, para pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi diminta di bawah kepemimpinan Edison Simbolon untuk bersikap legowo dan tidak mengintervensi terlalu jauh keputusan DPC Partai Demokrat Kota Bengkulu. Ini disampaikan Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kota, Dr Dian A Syahroza, ketika didampingi juru bicara DPC Partai Demokrat Zulkarnain Kaka Jodho, kemarin. \"Kalau dengan DPD Provinsi, kita ini sifatnya hanya koordinasi.

Kenapa mereka ikut mengintevensi terlalu jauh? Silahkan DPD Partai Demokrat Provinsi mengurus calegnya sendiri, DPC Partai Demokrat Kota akan mengurus calagnya sendiri. Ini adalah etika organisasi yang benar. Karena kita memiliki hirarki,\" katanya.

Kaka Jodho juga menambahkan agar kader-kader Demokrat di Bengkulu tidak terprovokasi dengan kemunduran 25 caleg Demokrat Kota. Hal ini menurutnya penting untuk menjaga soliditas partai dalam menghadapi Pemilu 2014.

\"Jangan terprovokasi oleh kader-kader yang tidak jelas. Dulu Bang Edison saat menjadi menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota juga dalam penentuan Calon Walikota dan Wakil Walikota selalu menegaskan bahwa ini adalah domain DPC Partai Demokrat Kota. Sekarang kan ketua kita adalah ibu Dian, maka ini sudah menjadi domainnya ibu Dian,\" tandasnya.

Ia juga mengingatkan mengenai adanya tindakan inkonstitusional yang pernah dilakukan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi di bawah kepemimpinan Edison Simbolon. Namun hal itu tidak pernah digugat kepada Komwas. \"Dulu pada saat Bang Edison melaksanakan Musda di Pusat, kita menghormati hasilnya. Padahal itu melanggar konstitusi.

Tapi kita tetap legowo dan tidak meributkan hasilnya. Nah, sekarang Plt Ketua dijabat ibu Dian, maka beliau juga harus menghormati. Kalau bicara soal tatanan, kita semua sejak dahulu tidak sesuai dengan tatanan kok,\" bebernya.

Ditanyai mengenai perbuatan Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kota merupakan tindakan arogan, ia menampik dengan tegas. \"Tak mungkin dong ibu Dian datang dari Jakarta terus kemudian langsung tanda-tangan. Ia tentu mempunyai kebijaksanaannya sendiri sebagai pelaksana tugas. Ibu Dian termasuk orang yang sudah lama berjuang di Partai Demokrat lho. Termasuk dengan pak Lukman dan saya sendiri. Caleg-caleg lain saja bisa legowo dan tak mempersoalkan apabila ditempatkan dimana pun,\" tukasnya.

Pada akhirnya ia menegaskan bahwa Partai Demokrat secara keseluruhan tetap solid. \"Di bawah kepimimpinan Ketua Umum SBY, Ketua Harian Syarief Hasan, Majelis Tinggi Marzuki Alie, Sekjend Edhie Baskoro. Insyaallah tidak ada konflik kedepan, karena presiden langsung yang memimpin,\" pungkasnya. Pertahankan 25 Caleg Sementara itu pengurus DPD dan beberapa caleg yang mengundurkan diri  beberapa waktu lalu, berhasil bertemu dengan Komisi Pengawas (Komwas) dan Ketua Harian DPP Demokrat Syarief Hasan di Jakarta, kemarin.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Plt Ketua PDC Demokrat Kota Bengkulu, dr Dian A Syahroza itu, Ketua Harian DPP Syarief Hasan meminta Dian A Syaroza berikoordinasi dengan pengurus DPC sebelumnya dan 25 caleg DPRD kota yang mengancam akan mengundurkan diri  sebagai caleg Demokrat tersebut.  Dan instruksikan DPP  ini pun langsung disetujui oleh Dian  A Syahroza.

\"Permasalahan caleg DPC Demokrat Kota Bengkulu sudah selesai, karena  dalam pertemuan tadi Ketua Harian DPP tidak menginginkan 25 caleg itu mengundurkan diri dan meminta  ibu Dian mengembalikan  para caleg itu ke posisi sebelumnya,\" kata  Sekretaris Komisi Pengawas (Komwas) Demokrat, Suaidi Marasabessy saat dihubungi, kemarin.

Selain itu, lanjutnya, Ketua Harian DPP juga meminta agar memprioritaskan caleg incumbent yang berstatus sebagai kader Demokrat, baik untuk  caleg yang diusung oleh DPC maupun DPD provinsi Bengkulu. Karena menurutnya, persoalan tersebut berawal dari kebijakan pengurus DPD yang tidak memprioritaskan caleg incumbent.

Dan ini terbukti caleg incumbent Demokrat DPRD Provinsi Bengkulu tidak mendapatkan nomor urut 1, melainkan dapat nomor urutnya layaknya caleg yang berasal dari non kader. \"Intinya antara DPC dan DPD harus memprioritaskan caleg incumbent partai Demokrat,\" ujarnya.

Disinggung saol pencoretan 6 caleg yang dilakukan Dian Syahroza, Suaidi mengaku pengurus DPP meminta Dian berkoordinasi dengan pengurus DPC yang lama dan berkoordinasi kepada caleg yang dicoret itu sendiri. Jika yang dicoret tersebut telah mengikuti semua tahapan seleksi bacaleg, berpotensi untuk menang dan lebih baik dari penggantinya, maka DPP pun meminta agar ke-6 bacaleg tersebut diberikan kesempatan untuk mencaleg. Sedangkan penggantinya diminta untuk bersabar menunggu Pemilu 2019 mendatang.

\"Nanti silahkan dibicarakan oleh pengurus DPC, DPD dan caleg tersebut di Bengkulu nanti. Yang jelas kita minta harus ada yang mengalah demi menyelelaikan persoalan ini,\" ungkapnya.

Sementara itu, salah seroang caleg yang mengundurkan diri Rendra Ginting saat dihubungi BE kemarin, mengaku lega dengan kebijakan DPP tersebut, dan dia bersama 24 caleg lainnya membatalkan mengundurkan diri.

\"Jika tidak ada perlindungan dari DPP, kemi benar-benar akan mengundurkan diri. Namun setelah mendapati kebijakan seperti ini dan Plt Ketua DPC Kota bersedia mengembalikan 25 caleg itu ke posisi awal, maka kami pun batal mengundurkan diri,\" kata Rendra yang juga mengikuti pertemuan dengan DPP tersebut.

Ia mengaku, pihaknya tidak meminta Ketua DPC mengembalikan ke posisi awal dalam hal nomor urut, melainkan dikembalikan ke daerah pemilihan (Dapil) seperti sebelumnya.

\"Yang menjadi tuntutan kami bukan masalah nomor urut, tapi mengenai pemindahan dapil yang dilakukan oleh ibu Dian. Mengenai nomor urut kami serahkan sepenuhnya kepada ibu Dian, silahkan calon incumbent diberikan nomor bagus seperti nomor 1,\" ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya juga tetap berharap agar 6 caleg yang dicoret Dian dapat diikutkan sebagai peserta pemilu 2014 mendatang, karena ke-6 bacaleg tersebut telah mengikuti tahapan seleksi dengan benar.

\"Kami tetap memperjuangkan nasib 6 bacaleg yang telah dicoret itu, dan mudah-mudahan nanti ibu Dian memberikan kesempatan dan mencoret 6 nama baru yang diajukan ke KPU kota saat pendaftaran tanggal 22 April lalu,\" harapnya.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: