Lawan Stunting, Program MBG di Bengkulu Sasar 1.585 Penerima Manfaat

Penyaluran dilakukan di tiga titik SPPG yang berada di Kelurahan Tanah Patah dan Kebun Tebeng.-foto: istimewa-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah terus menggencarkan langkah konkret dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia, termasuk di Provinsi Bengkulu.
Salah satunya melalui Program Makan Bergizi (MBG), yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
Sejak dilaunching pada Juni 2025, program ini telah menjangkau 1.585 penerima manfaat yang tersebar di sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kabupaten dan kota se-Provinsi Bengkulu.
Terbaru, pada Kamis (10/7/2025), program MBG kembali disalurkan di Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, dengan menyasar 402 orang penerima manfaat. Penyaluran dilakukan di tiga titik SPPG yang berada di Kelurahan Tanah Patah dan Kebun Tebeng.
Ketua Tim Kerja V Pengelolaan dan Pembinaan Lini Lapangan Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan, S.E., M.M, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar distribusi makanan, tetapi bagian dari strategi nasional penanggulangan stunting sejak masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Hingga pertengahan Juli ini, program MBG telah menjangkau 1.585 orang. MBG bukan hanya soal lauk-pauk, tapi senjata nutrisi untuk melawan stunting. Menu yang diberikan lengkap dan seimbang seperti karbohidrat, protein hewani-nabati, sayur, dan buah," jelas Edi.
BACA JUGA:Tinjau Program MBG di Bengkulu, Kepala Staf Kepresidenan Kunjungi Sekolah dan Dapur MBG
Ia juga menegaskan bahwa program ini memberikan edukasi konsumsi sehat yang penting untuk mencetak generasi emas Indonesia 2045 yang bebas stunting dan unggul secara kualitas sumber daya manusia (SDM).
Sementara itu, Kepala Kelurahan Tanah Patah, Zurianingsih, menyambut baik program MBG ini. Ia menyampaikan bahwa manfaat program sangat dirasakan langsung, terutama oleh kelompok rentan seperti anak PAUD, siswa SD, ibu hamil, dan balita non-PAUD yang masuk kategori 3B.
"Program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan status gizi anak-anak. Bahkan, MBG mendorong pencegahan dan penurunan angka stunting di masa krusial pertumbuhan. Kami juga mengajak para penerima manfaat untuk aktif datang ke Posyandu agar perkembangan anak bisa terpantau," ungkapnya.
Zurianingsih menambahkan, MBG bukan semata-mata pembagian makanan bergizi, tetapi bagian dari gerakan bersama membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing".
Dengan terus berlanjutnya program MBG, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama BKKBN berharap angka stunting di daerah ini dapat ditekan secara signifikan demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: