Muamalat Luncurkan 2 Jenis Giro

BENGKULU, BE - Bank Muamalat Indonesia (BMI) terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabahnya. Diantaranya memberikan 2 pilihan giro kepada nasabah. \"Dengan adanya 2 giro ini, nasabah bisa menetukan jenis giro yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan Sistem Wadiah ataupun Mudharabah,\" terang Branc Manager BMI Cabang Bengkulu, Edi Santoso. Jenis Giro yang ditawarkan Muamalat yaitu Giro Muamalat Attijary iB dan Giro Muamalat Ultima iB. Giro Muamalat Attijary merupan perubahan brand dari Giro Wadiah yang selama ini sudah ada di BMI. Dan giro ini diperuntukkan untuk nasabah baik perorangan mapun kelompok, dengan kelebihan lain seperti bebas biaya administrasi bulanan. \"Karena ini menggunakan sistem wadiah sehingga nasabah akan diberikan bonus dari keuntungan yang didapat BMI,\" tambah Edi. Sementara itu untuk Giro Muamalat Ultima adalah produk yang memberikan fleksibelitas transaksijuga mampu mengakomodir investasi nasabah non perorangan dengan adanya pembagian bagi hasil yang kompetitif. \"Untuk Giro muamalat Ultima hanya untuk korporate, dengan sistem Mudharabah sehingga nasabah akan memperoleh bagi hasil,\" ujar Edi. Bagi hasil yang diberikan BMI sesua dengan saldo rata-rata (SRR) nasabah. Untuk SRR di bawah Rp 25 juta nisbah bagi hasil yang diberikan BMI adalah sebesar 0,01 persen. Sedangkan untuk SRR di atas Rp 25 juta nisabha bagi hasil yang diberikan adalah 50 atau ekuivalen 5 persen. \"Keluarnya Giro Muamalat Ultima ini, karena keinginan BMI untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis nasabah sekaligus memberikan timbal balik yang positif,\" papar Edi. Sementara itu untuk nasabah BMI yang selama ini telah menggunakan Giro Wadiah, Edi menjelaskan bahwa jika nasabah ingin tetap di Giro Muamalat Attijary tidak perlu repot-repot merubah data. Karena antara Giro Wadiah dan Giro Muamalat Attijary hanya berubah nama saja. Dan jika Giro Muamalat Attijary tanpa biaya bulanan. Namun untuk Giro Muamalat Ultima akan dikenakan biaya bulanan yang akan disesuaikan dengan SRR nasabah.(251)

Sumber: