Tiga Ribu Orang Tewas Gara-gara SMS-an Sambil Nyetir

Tiga Ribu Orang Tewas Gara-gara SMS-an Sambil Nyetir

\"hp-mengemudi\"Menurut survei baru di California, dua per tiga orang dewasa menelepon ketika sedang mengendarai mobil bersama anak-anak. Sementara sepertiganya mengetik pesan teks pada telepon genggam. Menurut para ahli dalam program keselamatan mengemudi di University of California, San Diego, School of Medicine bahaya perilaku tersebut tercatat dengan baik. Pada 2011, sekitar 3.300 orang tewas dan 400.000 cedera di Amerika Serikat karena terganggu saat mengemudi. Survei online dari 715 pengemudi yang berusia 30-60 tahun di San Diego mengungkapkan bahwa banyak orang tidak menyadari bahaya gangguan mengemudi atau memilih mengabaikannya. \"Penelitian telah menunjukkan bahwa menelepon dan mengemudi meningkatkan risiko kecelakaan empat kali lipat, baik menggunakan speaker maupun menggenggam telepon dengan tangan,\" kata profesor klinis di departemen keluarga dan pengobatan pencegahan di UCSD School of Medicine, dalam rilis berita kampus. Seperti dikutip dari MedicineNet, Selasa (23/4/2013). Temuan tersebut menyoroti perilaku berbahaya orang dewasa yang saat mengemudi terganggu. Terutama yang bersama anak-anak di dalam mobil. Para responden yang mengemudi dengan anak-anak berusia 11 tahun, 65 persennya mengemudi sambil menelepon dan 36 persennya mengirim pesan. Sedangkan pengemudi dengan anak-anak berusia 12-17 tahun, 63 persennya menelepon dan 31 persennya mengirim pesan. Menurut survei tersebut, orang dewasa yang mengemudi dengan anak-anak berusia 11 tahun secara signifikan lebih mungkin untuk mengirim pesan dan menelepon. Banyak yang merasa berkewajiban untuk menerima panggilan berhubungan dengan pekerjaan saat mengemudi. Hill menyarankan agar pengusaha menyadari risiko yang timbul akibat meminta karyawan menelepon dan menerima panggilan mengenai pekerjaan saat mengemudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: