Tak Terpengaruh Flu Burung
BENGKULU, BE - Maraknya kasus flu burung yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Kota Bengkulu, ternyata tidak mempengaruhi perdagangan hewan unggas. Selain karena para peternak mengaku telah cukup terlatih dalam memilih jenis hewan yang sehat, mereka juga menyatakan telah melakukan tindakan pencegahan seperti sering membersihkan kandang secara rutin.
Sebagaimana diungkapkan Darmawan (42), salah seorang pedagang ayam di Pasar Minggu, ia senantiasa membersihkan kandangnya seminggu sekali. Sehingga meski telah cukup lama memelihara dan menjual ayam, ia belum pernah melihat ayamnya mati secara mendadak. \"Karenanya penjualan saya tetap stabil. Sehari bisa laku 20 sampai 30 ekor unggas. Ayam betina dijual dengan harga Rp 75 ribu dan ayam jago dijual dengan harga Rp 100 ribu,\" katanya, kemarin.
Namun untuk melakukan pencegahan penyebaran virus H5N1 itu ke pasar, ia mempersilakan pihak Dinas Peternakan (Distanak) Kota untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke pasar-pasar. \"Kalau memang membersihkan kandang saja belum cukup, maka silakan diperiksa rutin ke sini (pasar, red),\" imbuhnya.
Senada diungkapkan Anas (50), salah seorang pedagang unggas di Pasar Panorama. Ia mengatakan bila pengalamannya selama puluhan tahun sebagai pedagang unggas telah memberikan kemampuan kepadanya untuk memeriksa hewan ternak dengan teliti. \"Kami sudah bisa dengan jeli membedakan mana yang sehat dan yang sakit,\" jelasnya.
Pedagang unggas yang mengambil dagangannya berasal dari Kabupaten Bengkulu Tengah ini menambahkan, setiap melakukan pembelian, maka ia akan melihat pantat hewan yang ia beli.
\"Kalau warnanya merah seperti kulit cabe, mengeluarkan lendir, maka ayam itu sakit. Sementara untuk bebek dan itik secara garis besar bisa dilihat dari jalannya. Kalau jalannya bagus, berarti baik. Tapi kalau sakit, jalannya pasti buruk. Yang buruk itu tidak kita beli,\" tukasnya.
Terpisah, Tim Reaksi Cepat Distanak Kota Drh Henny Kusuma Dewi mengaku kesulitan dalam mendeteksi unggas yang terjangkit virus H5N1 apabila sudah masuk ke wilayah pasar. \"Apalagi Pasar Panorama yang penjualnya terpencar-pencar. Sekarang ini yang penting jika ada warga yang telah terlanjur membeli ayam pasar tersebut maka dapat kiranya dicuci dengan bersih dan dimasak sebaik mungkin dan jangan sampai darah ayam tersebut masuk kedarah kita.\" ujarnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: