Pedagang Langgar Perjanjian
BENGKULU, BE - Meski baru saja menandatangani surat perjanjian pada Rabu (17/4) kemarin, selama dua hari terakhir, para pedagang kaki lima (PKL) Pasar Subuh masih melanggar komitmen yang mereka buat bersama pemerintah. Dalam surat perjanjian tersebut tertulis, PKL akan bersedia mentaati semua peraturan yang diwajibkan oleh Pemerintah Kota Bengkulu. Kedua, PKL bersedia untuk mengosongkan kawasan Jalan KZ Abidin II paling lambat pada pukul 08.00 WIB. Termasuk meja, payung dan barang dagangan lainnya dari lokasi Pasar Subuh. Ketiga, PKL sanggup untuk menjaga kebersihan diseluruh lokasi Pasar Subuh. Keempat, sanggup menyetorkan PAD sesuai dengan peraturan pemerintah. Kelima, apabila seluruh perjanjian ini dilanggar, maka PKL siap untuk direlokasi ke Pasar Baru Koto. \"Selama dua hari terakhir pedagang memang telah melanggar perjanjian tersebut,\" kata Ketua Pedagang Pasar Subuh, Iwanto Junaidi, kemarin. Sebagai pengurus yang belum lama terpilih, Iwan mengaku pasrah dengan upaya relokasi yang akan dilakukan pemerintah. Sebab, ia mengakui bahwa untuk membubarkan pedagang tepat pada pukul 08.00 WIB adalah persoalan yang sulit dilakukan. \"Karena sudah melanggar perjanjian, mau tidak mau kita harus ikut aturan pemerintah,\" jelasnya. Terpisah, Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE menegaskan, ia tak akan memaksakan relokasi apabila para pedagang belum bersedia untuk dipindahkan ke Pasar Baru Koto. Akan tetapi kata Helmi, dia akan berusaha untuk menempuh upaya persuasif kepada para PKL sehingga kesediaan untuk relokasi itu datang dari para PKL itu sendiri. \"Kami tetap berkomitmen tidak ada yang boleh tersakiti. Meski ada pedagang yang minta dipecut tapi saya tetap tidak mau menggunakan cara-cara kekerasan yang primitif semacam itu. Jokowi saja bisa sampai 65 kali turun untuk menemui para pedagang untuk mengajak mereka pindah secara baik-baik. Kita yakin tanpa kekerasan kita tetap bisa meyakinkan pedagang,\" ujar Helmi yang dijumpai di ruang kerjanya. Ditambahkan walikota yang juga politisi PAN ini, ia telah mengakui kepengurusan baru dibawah kepemimpinan Iwanto Junaidi. Dipaparkan Helmi, ia telah melakukan pertemuan kepada para pengurus baru yang sekali lagi meminta kepadanya untuk diberikan waktu agar para pedagang dapat mempersiapkan diri. \"Maka kami setujui untuk memberikan toleransi waktu. Silakan rekan-rekan media ikut memantau situasi di sana. Kalau mereka masih ragu dengan fasilitas yang ada di Pasar Baru Koto, maka dalam kesempatan ini kami tegaskan, pasar di Kampung Cina itu telah benar-benar siap ditempati. Sarana dan prasana pendukung seperti lapak, lampu dan air telah bisa digunakan,\" pungkasnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: