Bayi Meninggal, RSUD Dipolisikan

Bayi Meninggal, RSUD Dipolisikan

\"kaur\"KOTA BINTUHAN, BE - Tidak terima anaknya yang masih bayi meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD Kaur, Pardi (45) dan istrinya Kartini (42), warga Desa Bukit Indah, Kecamatan Nasal, Kaur melaporkan pihak RSUD Kaur ke Mapolres BS.

Sebelumnya, anak mereka yang lahir prematur mendapat perawatan dalam inkubator, namun merasa pelayanan petugas RSUD tidak maksimal, pihak keluarga sang tidak terima.

Data terhimpun, bayi prematur meerupakan anak pertama yang lahir sekitar pukul 06.00 WIB (16/4) di bidan Desa Bukit Indah Kecamatan Nasal. Karena bayi tersebut lahir pada usia kandungan 6 bulan, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif, sehingga bidan desa langsung merujuknya ke RSUD Kaur.

Sampai di RSUD bayi tersebut langsung dimasukan dalam tabung inkubator, namun bayi tersebut diduga belum juga mendapat perawatan hanya dibiarkan selama 6 jam dalam tabung. Akhirnya sekitar pukul 14.00 WIB bayi tersebut meninggal dunia.

Kedua orang tua bayi prematur tersebut kecewa melihat bayinya meninggal, karena tidak sama sekali mendapat pelayanan. Dengan demikian kemarin sekitar pukul 14.00 WIB (18/4) mereka melaporkan pelayanan RSUD yang tidak maksimal ke Mapolres Kaur.

\"Siapapun orang tua bayi pasti akan kecewa jika bayi tersebut dibiarkan oleh dokter. Memang awalnya setelah dilakukan pemeriksaan bayi tersebut akan diinfus untuk mendapat asupan gizi. Namun sampai bayi itu meninggal belum juga dilakukan apapun. Dokter ataupun pelayanan RSUD hanya berjanji namun tindakan penyelamatan belum dilakukan,\" ujar Pardi.

Kapolres Kaur AKBP Andi Kirnanda SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Komaruddin SH MH mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan, jika memang benar maka bisa dikenakan UU kesehatan RI tahun 1992 pasal 359 khusus soal pelayanan kesehatan. \"Namun semuanya masih dalam tahap penyelidikan, saat ini akan kita dalami,\" jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Kaur dr Dendi mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya penyelamatan bayi prematur tersebut. Dengan dimasukan dalam tabung inkubator itu merupakan upaya penyelamatan bayi yang sangat baik. Namun bayi dalam kondisi prematur itu sangat rentan dengan kematian, karena perbandingan 60 atau 40 sehingga pihaknya sudah melakukan upaya sebaik mungkin. \"Kita sudah berusaha sebaik mungkin dalam penyelamatan bayi prematur, namun semuanya kembali kepada yang maha kuasa,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: