Maling Motor, Gagal UN

Maling Motor, Gagal UN

CURUP, BE  – ES (17) siswa salah satu SMKN di Kota Curup terpaksa harus mengubur harapannya untuk bisa lulus dalam Ujian Nasional (UN) tahun ini. Pasalnya, ES terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor.  ES berstatus tahanan Kejaksaan Negeri Curup, dan gagal menjadi peserta UN karena diketahui  tidak didaftarkan pihak sekolah.

“Sangat kami sayangkan, kok keponakan kami tidak bisa ikut UN. Padahal rekannya yang juga terlibat kasus sama dan juga ditahan di Lapas bisa UN. Dulu kami pernah menanyakan ke pihak sekolah.  Tetapi tetap tidak diterima, alasan pihak sekolah keponakan kami ini tidak akan lulus kalaupun ikut UN,’’ ujar Syam, paman ES kepada wartawan.

Dikonfirmasi, Kepala SMKN 1 Curup, A Azhari mengaku memang ES tidak terdaftar sebagai peserta UN.  Itu karena ES tidak ikut Ujian Akhir Sekolah (UAS) semester VI.  Mestinya ES tetap ikut UAS, meskipun tengah menjalani proses hukum.  Sementara pihak keluarga baru menghubungi kami setelah UAS sudah berjalan.  Makanya permintaan keluarga tidak bisa lagi kami penuhi,’’ tegas Azhari.

Dikatakan Azhari, kalaupun disertakan dalam UN, ES pasti tidak lulus. Itu karena ES tidak ikut UAS.  Sehingga pihak sekolah menyimpulkan ES tidak dimasukkan ke daftar peserta UN tahun ini.  “Jadi kami nilai sia-sia saja kalau ES ikut UN tetapi tidak lulus. Kami harap pihak keluarga bisa berpikir bijak. Tidak berpikiran negatif kepada kami,’’ kata Azhari.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) RL, Syafewi, S.Pd, MM mengaku tidak tahu-menahu soal ES yang tidak bisa ikut UN. Hal itu karena tidak pernah ada laporan dari sekolah bersangkutan. “Jika dilaporkan, tentu ES tetap bisa ikut UN sebagaimana RH dan PB.  Saya benar-benar belum tahu soal ini. Nanti kami cross check ke sekolah bersangkutan,’’ ujar Syafewi.

Di bagian lain, hari kedua UN tingkat SMA Selasa (16/4) berlangsung aman, tidak ditemukan kecurangan.  Seluruh peserta yang berjumlah 2.963 hadir semua. Meliputi 1.948 siswa SMA/MA serta 1.015 siswa SMK di 15 kecamatan se RL. Tim Pemantauan Independent (TPI) yang mengawasi jalannya UN memastikan tidak ada masalah untuk logistik UN (soal dan Lembar Jawaban Komputer). Semuanya dalam kondisi baik. Baik soal Bahasa Inggris, Ekonomi dan Fisika.

“Hari kedua pelaksanaan UN masih sama seperti hari pertama. Semua peserta hadir dan tidak ditemukan kecurangan. Peserta bisa mengerjakan seluruh soal sesuai waktu yang disiapkan. Begitu juga untuk kelanjutan UN besok (hari ini, red) kami harap tidak ada peserta yang tidak hadir,’’ tegas Syafewi. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: