Pertemuan Akhir Tahun, KPw BI Bengkulu Optimis Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terkendali

Pertemuan Akhir Tahun, KPw BI Bengkulu Optimis Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terkendali

Pertemuan tahunan bank Indonesia 2024, sinergi memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional -foto: tri yulianti-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu optimis pertumbuhan ekonomi Bengkulu tahun 2025 akan tumbuh positif dan inflasi yang terjadi dapat dikendalikan.

BACA JUGA:RAPBD 2025 Pemprov Bengkulu Disahkan

BACA JUGA:Tingkatkan Literasi Ekonomi Masyarakat Lewat Festival Edukasi Inflasi Bank Indonesia

Pertemuan  ini dibuka secara langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dan diikuti dengan arahan dari Gubernur Bank Indonesia dari Jakarta.  

 

 Dhita Aditya, menyampaikan berbagai pemaparan terkait kondisi dan proyeksi ekonomi Bengkulu telah disampaikan dalam pertemuan tersebut.

 

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada 2024 diproyeksikan lebih baik dibandingkan 2023, dengan inflasi tetap terkendali sesuai sasaran nasional sebesar 2,5% ± 1%.  

 

"Kami optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Bengkulu akan semakin baik di 2024. Bahkan, pada 2025 nanti, kami memproyeksikan ekonomi Bengkulu akan tumbuh lebih baik lagi dengan inflasi tetap sesuai target nasional," ujar Dhita.  

 

 Dalam kesempatan ini pula, KPw Bank Indonesia Provinsi Bengkulu memberikan apresiasi kepada berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, perbankan, dan konten kreator, yang telah berkontribusi dalam mendukung program BI.  

 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mengendalikan inflasi serta berpartisipasi dalam kegiatan kami, termasuk Pemerintah Provinsi Bengkulu yang mendorong investasi melalui tim TP2DD," tambahnya.  

 

Dhita juga menyoroti capaian digitalisasi di seluruh kabupaten/kota di Bengkulu yang kini telah masuk dalam kategori digital. KPw BI Provinsi Bengkulu juga terus mendorong penggunaan transaksi non-tunai, seperti QRIS, untuk mendukung transformasi digital di wilayah tersebut.

 

Namun demikian, BI juga mencatat adanya tantangan global yang perlu diantisipasi. Ketidakpastian ekonomi global, konflik antarnegara, serta perubahan iklim masih menjadi ancaman yang memengaruhi sektor ekonomi secara luas.  

 

Tak hanya itu, pertemuan tahunan ini menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong stabilitas dan transformasi ekonomi, khususnya di Provinsi Bengkulu.

 

"Meski demikian, kami tetap optimis dengan sinergi antara berbagai pihak, ekonomi Bengkulu dapat tumbuh lebih stabil dan tangguh menghadapi tantangan global," pungkas Dhita.  (Tri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: