200 Warga Garap TNBBS

200 Warga Garap TNBBS

KOTA BINTUHAN, BE- Polisi Taman Nasional Bukit Barisan Seblat (TNBBS) telah mendapat informasi bahwa ada sekitar 200 warga  menggarap lokasi TNBBS. Hal ini lantaran panen kopi sudah mulai masuk, sehingga membuat warga mulai ke lokasi TNBBS. Untuk mencegah agar tidak semakin banyak warga, maka Polhut melakukan patroli ke Lokasi mulai dari jalan desa Tebing Rambutan dan beberapa titik lokasi yang dijadikan jalan bagi warga. \"Kita sudah bentuk tim ada 6 personil Polhut TNBBS telah mengawasi, karena informasinya yang kita dapat kemarin. Memang ada ratusan orang bakal naik gunung ke lokasi TNBBS,\" ujar kepala Resort TNBBS Merpas Ramli, kemarin. Dikatakanya, dari 200 warga yang diketahui itu memang tidak semuanya datang, mereka datang perkelompok. Biasanya setiap kelompok ada 20 hingga 25 orang. Kelompok itu nantinya berpencar sesuai dengan kebun yang dimilikinya. Sebelumnya pihaknya sudah meminta kepada warga untuk tidak kembali lagi. Namun kenyataanya mereka masih kelokasi. \"Ini lantaran musim kopi sehingga mereka berbondong-bondong kelokasi TNBBS, namun bagaimanapun jika tertangkap maka pihaknya akan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku,\" jelasnya. Sebelumnya, kata Ramli, pihaknya pernah menangkap masyarakat yang berada di lokasi TNBBS, mereka tengah menebang pohon dan sebagian menanam kopi. Namun saat disergap hanya satu buah mesin pemotong dan beberapa buah parang, sedangkan pelakunya tidak tertangkap. Sehingga pihaknya langsung mengamankan alat bukti tersebut. \"Kita tidak akan memberi ampun, karena TNBBS hancur akibat ulah masyarakat yang menjarah. Walaupun niat mereka bagus untuk berkebun. Namun itukan sudah wilayah Hutan negara tetapi masih juga dilanggar,\" jelasnya. Sementara itu, dalam waktu dekat pihaknya kembali akan melakukan penjadwalan kembali, Razia gabungan bersama TNI dan Mapolres Kaur. Pihaknya saat ini masih menunggu jadwal yang tengah disusun oleh TNBBS Lampung.\"Biasanya pertengahan tahun akan dilakukan razia, kita akan musnahkan  semua perkebunan kemudian akan kita ganti dengan pohon yang baru, namun ini baru rencana,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: