Kulit Kepala Berkerak! Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kerak di kulit kepala paling sering disebabkan oleh kulit kepala yang kering--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Kulit kepala berkerak sering kali mengganggu penampilan, meskipun tidak berbahaya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, sehingga penanganannya disesuai dengan penyebab yang mendasarinya tersebut.
Kerak di Kulit kepala paling sering disebabkan oleh Kulit kepala yang kering. Sebenarnya Kulit kepala memiliki pelindung alami berupa minyak yang dikeluarkan oleh kelenjar sebasea. Ketika terjadi ketidaksiembangan pH pada pelindung alami ini, Kulit kepala pun menjadi kering dan gatal. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan Kulit kepala berkerak atau keropeng jika digaruk.
BACA JUGA:Ssstt! Jangan Pernah Mengatakan Hal Ini kepada Ibu Hamil
Gejala Kulit Kepala Berkerak
Keropeng di kulit kepala biasanya berwarna kuning, merah, hitam, ataupun coklat tua. Selain itu, area di sekitar terjadinya Kulit Kepala Berkerak juga akan menjadi kasar dan sangat kering. Jika posisinya berdekatan, beberapa keropeng bisa menyatu sehingga ukurannya menjadi lebih besar dan menimbulkan gejala sebagai berikut:
- Rasa seperti terbakar atau gatal
- Kulit kepala mengelupas
- Benjolan, lecet, atau luka
- Darah kering dengan atau tanpa disertai nanah
- Bau tidak sedap
- Rambut rontok
BACA JUGA:Ini Alasan Kenapa 2 Tahun Pertama Pernikahan Sangat Penting untuk Masa Depan!
Penyebab Kulit Kepala Berkerak dan Cara Mengatasinya
Berikut ini adalah beberapa penyebab kulit kepala berkerak dan cara untuk mengatasinya:
1. Ketombe
Kulit kepala berkerak dapat disebabkan oleh ketombe. Penyebab utama kondisi ini adalah dermatitis seboroik yang membuat kulit kepala berminyak, memerah, dan bersisik. Sisik berwarna putih atau kuning tersebut kemudian akan mengelupas. Inilah yang menjadi ketombe. Jamur Malassezia, yaitu jamur alami pada kulit, juga dapat memicu ketombe jika jumlahnya terlalu banyak. Faktor yang menyebabkan peningkatan jamur Malassezia pada kulit adalah usia, hormon, kebersihan rambut, kekurangan nutrisi, dan kondisi medis tertentu.
Untuk mengatasi kulit kepala berkerak karena ketombe, Anda bisa berkeramas secara rutin menggunakan sampo yang mengandung pyrithione zinc, selenium sulfida, asam salisilat, atau ketokonazol. Pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sampo. Jika ketombe berlangsung lebih dari 1 bulan, Anda dapat pergi ke dokter. Dokter akan meresepkan sampo antiketombe yang lebih kuat, obat antijamur topikal, atau obat steroid topikal, jika diperlukan.
BACA JUGA:Ternyata 5 Makanan Bisa Jadi Penyebab Sakit Kepala
2. Kulit kepala kering
Kulit kepala yang kering bisa menjadi iritasi dan berkerak. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti udara kering dan dingin, dermatitis kontak karena penggunaan produk perawatan rambut tertentu, maupun penggunaan produk yang dapat menghilangkan minyak alami di kulit kepala. Untuk mengatasi kulit kepala berkerak karena kulit kering, Anda dapat menggunakan sampo yang berbahan lembut. Setelah itu, gunakan kondisioner.
3. Cradle cap
Penyebab kulit kepala berkerak yang satu ini lebih sering terjadi pada bayi. Cradle cap ditandai dengan kulit kepala berkerak yang tidak sakit atau gatal, dan dilapisi sisik putih atau kuning yang sulit dihilangkan. Kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, sampo berbahan lembut bisa digunakan untuk mengurangi cradle cap pada bayi.
BACA JUGA:Ketombe Membandel! Ini Dia Pilihan Obat Ketombe yang Bisa Anda Coba
Jika kerak pada kulit kepala bayi cukup tebal, oleskan minyak mineral atau petroleum jelly dan diamkan selama beberapa jam. Lalu, sisir kulit kepala bayi secara perlahan menggunakan sikat yang lembut dan bersihkan menggunakan sampo seperti biasa. Jangan mengelupas paksa kerak yang membandel untuk menghindari risiko terjadinya luka pada kulit kepala bayi. Apabila kerak di kulit kepala bayi tidak berkurang dengan cara tersebut, konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan memberikan krim hidrokortison atau sampo yang mengandung ketokonazol.
4. Psoriasis kulit kepala
Psoriasis merupakan kondisi peradangan kulit kronis karena penyakit autoimun. Psoriasis kulit kepala akan membuat sel kulit kepala beregenerasi lebih cepat, sehingga menumpuk dan menyebabkan kerak tebal berwarna abu-abu atau perak.
BACA JUGA:Ego VS Cinta: Apa Efek terhadap Kesehatanmu?
Cara mengobati kulit kepala berkerak karena psoriasis berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Untuk psoriasis kulit kepala ringan, penggunaan sampo dengan kandungan tar dapat mengurangi gatal dan menghambat pertumbuhan sel kulit yang berlebihan.Pada kasus yang lebih berat, pengobatan kulit kepala berkerak akibat psoriasis mungkin melibatkan terapi cahaya, peresepan obat oral, atau pemberian obat suntik.
5. Shingles (herpes zoster)
Selain menyerang kulit tubuh, herpes zoster juga dapat menyerang kulit kepala. Kondisi ini akan menyebabkan lepuhan kecil berwarna kuning dan membentuk kerak. Kerak pada kulit kepala ini dapat bertahan hingga 2 minggu. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab kulit kepala berkerak ini adalah penggunaan obat antivirus, obat nyeri, maupun salep topikal.
BACA JUGA:Inilah Alasan Ibu Hamil Rajin Berolahraga: Agar Dapat Melahirkan Bayi Pintar
6. Actinic keratosis
Actinic keratosis sering muncul sebagai bercak atau benjolan kering, bersisik, dan kasar. Karena terlalu berkerak dan kasar, kulit kepala bahkan terasa seperti amplas jika diraba. Actinic keratosis adalah kondisi kulit prakanker yang disebabkan oleh paparan sinar UV berlebih. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun.
Untuk mengobati penyebab kulit kepala berkerak ini, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit. Dokter mungkin akan meresepkan obat topikal atau melakukan beberapa prosedur, seperti cryosurgery atau terapi laser fotodinamik. Pengobatan tersebut dilakukan untuk mencegah actinic keratosis berubah menjadi kanker kulit.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: