Komisi I Sidak ke RSHD, Pastikan Pelayanan ke Pengguna BPJS Gratis Maksimal
Komisi I Sidak ke RSHD, Pastikan Pelayanan ke Pengguna BPJS Gratis Maksimal-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Komisi I DPRD Kota Bengkulu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) untuk memastikan pelayanan kepada pasien pengguna BPJS gratis tetap maksimal. Dipimpin oleh Ketua Komisi I, Bambang Hermanto, rombongan dewan ini mengecek langsung kondisi ruangan pasien dan alat kesehatan yang digunakan.
Dalam sidak tersebut, Bambang menyatakan bahwa kunjungan ini berkaitan dengan adanya aduan terkait pelayanan yang dianggap kurang memuaskan. Namun, setelah melakukan penelusuran dan menanyakan kepada pasien yang sedang dirawat, mereka mengungkapkan kepuasan terhadap layanan yang diberikan, meskipun menggunakan BPJS gratis.
"Alhamdulillah, pelayanan di rumah sakit ini luar biasa. Setiap ruangan kami tanyakan, mulai dari ruangan hemodialisa hingga pelayanan lainnya, semua pasien mengatakan rumah sakitnya luar biasa pelayanannya. Jadi, tidak terbukti ada pelayanan yang kurang bagus," ungkap Bambang, Senin (4/11/2024).
BACA JUGA:Sesuai Komitmen Pj Walikota Arif Gunadi, Jalan Dharma Wanita Kini Jadi Mulus
Selain melakukan sidak, Komisi I juga menggelar hearing dengan pihak RSHD untuk mendengarkan kebutuhan rumah sakit. Beberapa isu yang terungkap antara lain kekurangan peralatan kesehatan, kekurangan ruang bangunan, dan gaji dokter spesialis yang dinilai masih rendah dibandingkan dengan daerah lain.
"Kami sempat mendengarkan informasi tentang pelayanan dan anggaran. RSHD berencana memiliki Cath Lab (Catheterization Laboratory) pada tahun 2025, yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan operasi jantung di sini. Ini memerlukan persiapan dan dukungan anggaran dari kami untuk memajukan rumah sakit ini," tambah Bambang.
Dirut RSHD, dr. Lista Cherlyviera, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya juga mengajukan kenaikan gaji untuk dokter spesialis. Saat ini, RSHD memiliki 24 dokter spesialis, terdiri dari 19 dokter PNS dan 15 dokter yang menjalin MoU dengan RSHD.
"Kemarin dalam perencanaan, kami usulkan kenaikan insentif untuk dokter spesialis sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja mereka. Jika tahun lalu Rp10 juta, tahun ini kami harap bisa meningkat 100 persen, tetapi jika tidak memungkinkan, minimal 50 persen," jelas dr. Lista.
Ia juga menambahkan bahwa jumlah dokter spesialis di Kota Bengkulu relatif sedikit, karena kota ini tidak terlalu diminati oleh para dokter spesialis, kemungkinan disebabkan oleh ukuran populasi yang kecil dan bukan merupakan daerah transit.(imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: