Pikir-pikir Lagi Sebelum Curhat di Media Sosial!
Gunakan media sosial untuk menunjukkan perhatian pada orang lain, bukan untuk mencari perhatian atau pengakuan.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Curhat di media sosial mungkin membuat sebagian besar orang merasa lega dan puas, apalagi bila curhatan disambut dengan “like” atau komentar yang mendukung. Namun, hati-hati. Tanpa kamu sadari hal itu bisa memberikan dampak buruk bagi kehidupan sosialmu, lho.
Kini, media sosial seakan tidak terpisah dari aktivitas sehari-hari banyak orang. Banyak yang merasa mengungkapkan rasa kesal, marah, atau sedih melalui sosial media dapat melegakan hati mereka. Akan tetapi, sebenarnya ada banyak konsekuensi dari tindakan tersebut.
BACA JUGA:Sidang Dugaan Korupsi BLUD RSUD Mukomuko: Saksi Ahli Ungkap Kerugian Negara Rp 4,8 Miliar
Berbagai Kemungkinan Dampak Buruk Curhat di Media Sosial
Curhat dengan sahabat bisa berdampak baik untukmu, tapi curhat di media sosial yang berlebihan sering kali tidak menyelesaikan masalah, melainkan justru bisa menyebabkan kecemasan dan kecanduan gadget. Tak hanya itu, dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan juga termasuk:
1. Emosi yang semakin terpendam
Memang, beberapa orang yang curhat atau mengungkapkan perasaan negatif di media sosial bisa merasa lebih lega. Namun, perasaan lega dan tenang ini kebanyakan hanya berlangsung dalam jangka pendek. Orang-orang yang terbiasa mengungkapkan kemarahannya di media sosial cenderung tidak menyelesaikan masalahnya dengan tuntas. Hal ini menyebabkan perasaan marahnya akan tersisa dan menumpuk, sehingga ia justru lebih sering mengekspresikan kemarahannya di dunia nyata dengan cara negatif.
2. Kehilangan pertemanan
Ada orang yang sering curhat di media sosial tentang hal-hal di sekitarnya, termasuk tentang pekerjaan atau lingkungan terdekatnya. Mereka kadang tidak sadar bahwa unggahan ini juga dapat dibaca orang di kantor dan bahkan mungkin menyinggung seseorang. Studi menemukan bahwa banyak orang yang kehilangan pertemanan karena unggahan mereka di media sosial. Bahkan, tak sedikit juga yang dilaporkan ke atasan di kantor dan dinilai tidak profesional.
BACA JUGA:Pembangunan Infrastruktur Pertanian di Mukomuko Capai 90 Persen
3. Emosi yang diekspresikan bisa menular dan berdampak negatif
Kenyataannya, unggahan bernada marah lebih sering dibagikan ulang daripada unggahan tentang kegembiraan. Inilah yang membuat emosi kemarahan lebih cepat viral. Peneliti menemukan bahwa emosi negatif seseorang bisa muncul dari status bernada negatif yang diunggah orang lain di media sosial.
Cara Menghindari Dampak Negatif Curhat di Media Sosial
Setelah memahami dampak-dampak di atas, sekarang kamu perlu memahami cara yang lebih sehat untuk mengekspresikan diri di media sosial:
1. Batasi unggahan yang bersifat personal
Akan lebih baik jika kamu membatasi unggahan tentang hal personal, seperti hubungan pribadimu. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh menunjukkan rasa sayang terhadap pasanganmu, ya. Kamu tetap bisa menunjukkan hal itu, tapi hindari unggahan yang terlalu berlebihan, terlalu pribadi, atau bahkan sengaja untuk pamer.
BACA JUGA:DKP Bengkulu Bagikan Alat Penunjang untuk Usaha Pengolahan Ikan
2. Tunda unggahan
Setelah mengetik panjang lebar tentang hal yang kamu keluhkan, tunda dulu sebelum kamu menekan pilihan “kirim.” Coba untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan hal lain, seperti bermain game, nonton series di youtube atau tv, dan membaca buku.
Menarik napas yang dalam dan melakukan relaksasi juga dipercaya ampuh untuk meredam rasa negatif dan membuatmu tenang. Kamu juga bisa melakukan refleksi diri dan memikirkan konsekuensi dari menyebarkan kata-kata yang sudah kamu ketik
3. Hindari mengungkap hal detail
Hindari mengunggah cerita atau foto tentang hal yang tidak begitu penting atau terlalu detail, seperti menu sarapanmu tiap pagi, terutama jika sebagian besar temanmu di media sosial juga adalah orang yang sering kamu temui.
BACA JUGA:Terdakwa Korupsi RSUD Mukomuko Akui Mark Up dan Manipulasi SPJ
4. Ekspresikan diri dengan cara positif
Sama seperti berita kemarahan, berita kebahagiaan juga bisa menular melalui media sosial. Daripada menyebarkan sesuatu yang negatif, lebih baik kamu berfokus untuk mengunggah sesuatu yang bisa membuat orang lain ikut bahagia dan ikut menyebarkan kebahagiaan.
Gunakan media sosial untuk menunjukkan perhatian pada orang lain, bukan untuk mencari perhatian atau pengakuan. Misalnya, kamu bisa mengunggah momen bahagia bersama orang-orang di sekelilingmu atau berbagi info penting yang bermanfaat.
Setelah kamu mengetahui efek negatif curhat di media sosial, sebaiknya mulai sekarang lebih berhati-hati memilih mana yang perlu diunggah dan mana yang disimpan saja. Ingatlah bahwa apa yang diunggah di media sosial akan membuat orang memiliki persepsi tertentu tentang diri kita.
BACA JUGA:Korban Penipuan PNS: Warga Bengkulu Kehilangan 395 Juta Rupiah
Jika kamu tidak menemukan cara yang tepat untuk mencurahkan isi hati atau keluhan hidup yang membebani, akan jauh lebih baik kalau kamu konsul ke psikolog daripada curhat ke sembarang orang atau di sembarang tempat, apalagi media sosial.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: