Tips Cegah Alergi Area Kewanitaan dengan Perawatan yang Tepat
Perawatan organ intim wanita yang tepat merupakan langkah jitu untuk menjaga kesehatan dan kebersihan vagina serta mencegah timbulnya masalah pada organ kewanitaan--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Reaksi alergi di area organ intim wanita bisa disebabkan oleh banyak hal, terkait hubungan seksual, kebersihan organ intim, atau pun produk-produk yang mengandung zat pemicu alergi. Cermat dalam merawat dan memilih produk kebersihan untuk organ kewanitaan bisa menjadi langkah tepat untuk mencegah dan meminimalkan risiko alergi di sekitar organ intim wanita.
Menjaga kebersihan daerah kewanitaan tidak dapat dilakukan sembarangan, pasalnya aktivitas sehari-hari yang padat, serta olahraga seperti yoga, aerobik, atau jogging, bisa menyebabkan produksi keringat meningkat dan bisa menyebabkan alergi, iritasi, bahkan bau tidak sedap pada organ kewanitaan.
BACA JUGA:Gatal Tubuh! Kenali Penyebab dan Tips Mengatasinya
Seperti halnya kulit bagian tubuh lainnya, kulit di sekitar vagina juga bisa mengalami alergi. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat-zat tertentu (alergen). Alergi ini bisa menyebabkan vulvitis, vagina gatal, kemerahan, iritasi, dan rasa perih di sekitar organ kewanitaan.
Kenali Faktor Penyebab Alergi di Organ Kewanitaan Berikut Ini!
Alergi kulit di sekitar organ intim wanita bisa disebabkan oleh banyak hal, baik terkait kebersihan, aktivitas seksual, produk kewanitaan, benda asing, hingga obat-obatan. Penyebabnya bisa dikategorikan menjadi dua faktor berikut ini:
Faktor seksual
Alergi di organ kewanitaan yang disebabkan oleh faktor seksual bisa berasal dari cairan seminal atau air mani, bahan lateks pada kondom, serta kondisi klinis tertentu. Pemicu alergi lainnya adalah produk cairan pelumas vagina yang mengandung wewangian dan propilen glikol. Hipersensitivitas terhadap obat-obatan tertentu dan alat kontrasepsi yang mengandung spermisida juga bisa menjadi penyebab alergi di area kewanitaan.
BACA JUGA:Bisa Dicoba! Begini Cara Membuat Body Scrub Sendiri di Rumah
Faktor non-seksual
Alergi yang disebabkan oleh faktor non-seksual bisa berasal dari obat topikal atau oles, produk pembersih kewanitaan yang mengandung zat iritan, seperti sabun, alkohol, atau pewangi, sabun mandi cair atau bubble bath, pembalut yang mengandung pewangi atau alkohol, iritasi akibat urine, infeksi jamur Candida, hingga pakaian dan benda-benda yang mengandung nikel.
Mencegah dan Meminimalkan Alergi pada Organ Kewanitaan
Perawatan organ intim wanita yang tepat merupakan langkah jitu untuk menjaga kesehatan dan kebersihan vagina serta mencegah timbulnya masalah pada organ kewanitaan, seperti iritasi, alergi, keputihan, dan bau tidak sedap pada vagina. Berikut tipsnya:
Sabun pembersih tanpa wewangian dan antiseptik
Anda bisa menggunakan sabun pembersih kewanitaan yang lembut, ringan, dan tanpa wewangian. Pasalnya, pemakaian sabun yang mengandung pewangi dan antiseptik dapat menyebabkan iritasi serta memengaruhi keseimbangan pH dan membunuh bakteri baik di dalam vagina. Ketika hal ini terjadi vagina akan rentan mengalami infeksi.
BACA JUGA:Pilihan Obat yang Ampuh untuk Mengusir Keluhan Eksim
Produk hipoalergenik
Ada beragam produk pembersih kewanitaan yang tersedia di pasaran, namun sebagian di antaranya mengandung bahan kimia yang memicu alergi. Untuk meminimalkan reaksi alergi, pilih sabun atau produk kewanitaan yang berlabel hipoalergenik. Produk hipoalergenik baik digunakan untuk kulit sensitif dan kulit normal, karena diklaim dapat mengurangi risiko alergi dibanding produk biasa.
Penggunaan produk hipoalergenik tidak berarti 100 persen bebas dari risiko alergi, namun reaksi yang terjadi pada kulit yang sangat sensitif terhadap bahan tertentu, dapat dibatasi hingga sangat minimal. Agar lebih aman digunakan, disarankan melakukan pengujian produk sebelum pemakaian. Caranya dengan mengaplikasikannya di kulit lengan dan perhatikan apakah terjadi reaksi alergi. Jika muncul reaksi alergi, jangan gunakan produk tersebut.
BACA JUGA:Begini Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh dan Faktor yang Mempengaruhinya
Produk dengan Lactobacillus
Produk kewanitaan dengan formula yang mengandung Lactobacillus juga bisa digunakan. Lactobacillus adalah bakteri baik yang hidup di vagina, yang menjaga keseimbangan pH vagina dan mencegah tumbuhnya bakteri penyebab vaginosis bakterialis, infeksi jamur, dan keputihan yang tidak normal.
Produk dengan kandungan kolagen
Salah satu manfaat kolagen yang paling populer adalah menjaga elastisitas kulit, menjaga kulit agar tetap sehat, serta mencegah keriput dan kekeringan pada kulit.
Mengandung bahan alami
Salah satu bahan alami yang sering digunakan adalah lidah buaya atau aloe vera. Tanaman ini dikenal berkhasiat untuk kesehatan kulit, dan kaya akan kandungan enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida, serta zat lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aloe vera baik untuk menjaga kelembapan kulit, juga dapat mengatasi berbagai masalah kulit, seperti psoriasis, dermatitis seboroik, luka bakar ringan, dan lecet pada kulit.
Menghindari faktor penyebab alergi dan iritasi
Untuk mencegah reaksi alergi pada daerah intim, hindari juga zat-zat yang dapat menyebabkan alergi, misalnya dengan tidak pemakaian tisu toilet atau sabun pembersih dengan wewangian. Selain itu, hindari memakai pakaian yang terlalu ketat dan kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun agar menyerap keringat dan nyaman.
Merawat dan menjaga kebersihan serta kesehatan organ intim wanita harus dilakukan dengan rutin, dan harus didukung dengan penerapan pola hidup sehat. Untuk membantu menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan Anda, bisa dicoba menggunakan sabun pembersih kewanitaan yang hypoallergenic, karena produk ini berisiko lebih rendah untuk menimbulkan iritasi dan alergi.
BACA JUGA:Benteng Marlborough, Ikon Wisata Sejarah di Kota Bengkulu
Produk pembersih kewanitaan dengan aloe vera dan kolagen yang sudah teruji klinis (dermatologically tested), juga dapat menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kebersihan area kewanitaan, karena bersifat lembut bagi kulit dan dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi yang membuat vagina gatal. Jika masih sering mengalami keluhan setelah menggunakan produk pembersih kewanitaan, Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: