Mengenal Sejarah Tahu Gimbal Khas Semarang
Penggunaan tahu gimbal dalam berbagai makanan khas nusantara dipengaruhi oleh budaya Tionghoa.-Pinterest-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Salah satu ikon kuliner Semarang, tahu gimbal bisa dibilang sama populernya dengan lumpia.
Menurut sejarahnya, penggunaan tahu gimbal dalam berbagai makanan khas nusantara dipengaruhi oleh budaya Tionghoa.
Tidak banyak yang tahu bahwa tahu bukanlah makanan asli Indonesia. Keduanya sama-sama terbuat dari kacang kedelai, namun tahu diperkirakan berusia lebih tua dari tempe.
Secara etimologis, kata 'tahu' berasal dari dòu fu, yang dibaca tau hu dalam dialek Fujian. Kata tau hu secara bertahap berubah menjadi bentuk yang lebih pendek yang lebih mudah diucapkan sebagai 'tahu'.
BACA JUGA:Pokdarwis Harus Tingkatkan Layanan Ramah dan Menyenangkan untuk Wisatawan di Kota Bengkulu
Secara etimologis, kata 'tahu' berasal dari 'dòu fu', yang dibaca sebagai 'tau hu' dalam dialek tersebut.
Menurut banyak sumber, tahu berasal dari Tiongkok. Tahu ditemukan sekitar tahun 164 SM oleh Liu An, cucu pendiri dinasti Han. Kemudian, tahu diperkenalkan oleh para pengembara di Cina dan kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia.
Menurut Suryatini & Myra dalam buku Dapur Naga di Indonesia (2008), tahu sendiri memiliki catatan panjang di Tiongkok. Di tempat asalnya, tahu sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu.
Proses pembuatan tahu menyebar dengan cepat ke negara-negara tetangga di Asia, termasuk Jepang, Korea, dan Asia Tenggara.
BACA JUGA:Warung Juragan Pentol: Tempat Favorit Mahasiswa Bengkulu untuk Menikmati Bakso Murah dan Enak
BACA JUGA:10 Makanan Ekstrem yang Ada Di Indonesia, Salah Satunya Terbuat dari Darah
Namun, tidak diketahui secara pasti kapan tahu pertama kali diperkenalkan ke Nusantara.
Timbul Haryono, dalam studinya yang berjudul Makanan Tradisional dalam Kajian Sastra Jawa (1997), menemukan hal yang kurang lebih sama. Tahu diduga berasal dari Cina dan sudah ada di Indonesia sejak milenium pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: