Bebalung, Simbol Kebersamaan dan Kehangatan Masyarakat Lombok

BENGKULUEKSPRESS.COM - Hidangan ini mungkin mengingatkan banyak orang pada sepiring tulang. Hal ini dikarenakan bahasa Jawa untuk tulang adalah 'balung'.

Sekilas, bebalung tampak seperti gulai atau sup. Keduanya terbuat dari tulang sapi, namun makna 'bebalung' tidak ada hubungannya dengan tulang yang mempercantik hidangan berkuah bening ini.

Bebalung berarti 'energi' dalam bahasa Sasak. Hidangan ini dipercaya dapat membangkitkan energi dori. Setelah menyantap bebalung, tubuh akan terasa lebih berenergi dan siap untuk menghadapi hari yang akan datang.

Bebalung selalu ditunggu-tunggu pada acara-acara khusus seperti pernikahan, khitanan, pesta, upacara adat dan kematian.

BACA JUGA:Resoles Tiga Putra: Risol Inovatif yang Menggugah Selera Warga Bengkulu

BACA JUGA:Ingin Berkunjung ke IKN, Ini 7 Rekomendasi Oleh-oleh yang Bisa Dijadikan Pilihan

Lebih dari sekedar hidangan lezat, bebalun juga merupakan simbol kebersamaan dan kehangatan tradisional masyarakat Lombok.

Tulang sapi yang digunakan dipotong-potong besar dan tamu istimewa disajikan bagian tulang yang paling besar. Tulang ini mengandung sumsum yang lezat dan pasti akan menjadi favorit.

Sebelum menggunakan daging sapi, bebalung terbuat dari daging kerbau. Karena populasi kerbau semakin langka dan relatif sulit untuk dipelihara, penggunaan tulang dan daging sapi menjadi lebih umum.

Menariknya, selama 20 tahun terakhir, bebalung tidak terbatas pada daging sapi.

Daging kuda, yang memiliki rasa yang mirip namun memiliki aroma dan tekstur yang sedikit berbeda, telah menjadi alternatif yang populer.

BACA JUGA:Ingin Berkunjung ke IKN, Ini 7 Rekomendasi Oleh-oleh yang Bisa Dijadikan Pilihan

BACA JUGA:Roti Maryam Frozen dan Camilan Lainnya, Bisnis Rumahan yang Menggugah Selera di Bengkulu

Daging kuda sedikit lebih keras dan memberikan sensasi unik di mulut. Meskipun merupakan hidangan spesial, bumbunya cukup sederhana.

Sumber: