Ini 8 Bahaya Jika Suka Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Bahaya jika suka membandingkan anak dengan orang lain -Pinterest: naswa-
Anak mungkin mulai melihat saudara atau teman sebagai saingan, bukan sebagai rekan yang bisa diajak bekerja sama atau teman berbagi.
Sikap ini bisa berlanjut hingga dewasa, di mana anak cenderung menganggap kesuksesan orang lain sebagai ancaman.
Hubungan sosialnya dengan orang lain pun bisa menjadi tegang dan tidak harmonis.
5. Merusak Hubungan Orang Tua dan Anak
Membandingkan anak terus-menerus dapat menciptakan jarak emosional antara orang tua dan anak. Anak yang merasa tidak dihargai akan cenderung menutup diri dan sulit terbuka pada orang tuanya.
Ini bisa membuat anak merasa bahwa orang tua tidak benar-benar menerima dan mencintainya apa adanya. Akibatnya, anak mungkin tumbuh dengan perasaan tidak puas dan merasa bahwa kasih sayang orang tua bersyarat.
BACA JUGA:Sering Bikin Emosi, Inilah 7 Zodiak yang Dikenal Paling Menjengkelkan
BACA JUGA:Cara Mudah Mengatasi Kegelisahan, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Anak juga cenderung kurang menghargai dirinya sendiri dan meragukan cinta dari orang tua.
6. Mendorong Perilaku Negatif
Anak-anak yang merasa dirinya tidak dihargai dan sering dibandingkan dengan orang lain mungkin mulai menunjukkan perilaku negatif seperti memberontak, berbohong, atau berperilaku agresif.
Hal ini terjadi karena mereka merasa tidak ada gunanya untuk bersikap baik jika usahanya tidak pernah dihargai. Anak bisa mengembangkan sikap permusuhan terhadap figur otoritas, termasuk orang tua dan guru.
Beberapa anak mungkin juga akan mencoba menarik perhatian dengan cara-cara yang tidak baik sebagai respons terhadap frustrasi mereka.
7. Membuat Anak Merasa Iri atau Membenci Saudara
Jika anak dibandingkan dengan saudara kandungnya, hal ini dapat menyebabkan rasa iri dan kebencian terhadap saudaranya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: