Inilah Tanda-Tanda Cairan Miss V yang Tidak Normal

Inilah Tanda-Tanda Cairan Miss V yang Tidak Normal

Cairan Miss V sebenarnya berfungsi untuk membersihkan alat kelamin dari bakteri dan sel kulit mati.--


BENGKULUEKSPRESS.COM - Cairan Miss V merupakan salah satu komponen penting bagi kesehatan organ intim wanita. Namun, banyak wanita yang masih malu atau takut untuk mengetahui lebih dalam tentang jenis-jenis Cairan Miss V. Padahal, dari Cairan Miss V, kita bisa mendeteksi kemungkinan beberapa penyakit, lho!

Cairan dapat dikatakan normal jika warnanya putih terang, kental, tidak lengket, dan tidak berbau. Sedangkan cairan yang tidak normal seringkali memiliki bau yang tidak sedap, warna yang tidak biasa, dan terkadang disertai dengan banyak gejala lain, seperti gatal atau nyeri.

Ciri -ciri Cairan Miss V
Cairan Miss V sebenarnya berfungsi untuk membersihkan alat kelamin dari bakteri dan sel kulit mati. Jika kamu memiliki Cairan Miss V, artinya Miss Vmu sehat dan berfungsi normal. Seperti yang disebutkan sebelumnya, cairan yang normal umumnya ditandai dengan warna pucat atau putih terang, tidak berbau, kental dan lengket, serta jumlah cairannya yang tidak terlalu banyak.

BACA JUGA:Amankah Memutihkan Selangkangan dengan Pasta Gigi?

Biasanya, karakteristik ini berubah tergantung pada siklus menstruasi wanita. Misalnya, cairan meningkat saat kamu memasuki masa subur. Cairan dengan jumlah lebih banyak tetap bisa dikatakan normal asalkan warna, tekstur, dan volumenya tidak berubah. Jika ada perubahan, ini bisa menjadi pertanda suatu penyakit. Berikut beberapa tanda cairan Miss V yang tidak normal yang perlu kamu ketahui:

- Terjadi perubahan warna keputihan, misalnya dari putih menjadi kuning-hijau.
- Memiliki bau tidak sedap dan menyengat.
- Disertai dengan luka di sekitar Miss V.
- Disertai rasa gatal atau nyeri.
- Disertai dengan darah di luar masa haid.

Kondisi Cairan Miss V berdasarkan warnanya
Berikut beberapa jenis cairan Miss V tidak normal berdasarkan warnanya.

BACA JUGA:Biar Kulit Tampak Mulus! Ini Cara Menghilangkan Pori Pori di Hidung

1. Keruh
Jika cairan lebih kental dari biasanya dan disertai dengan bau  amis atau menyengat, kamu mungkin mengalami infeksi bakterial vaginosis. Cairan ini biasanya akan keluar lebih banyak setelah berhubungan seks atau sebelum dan sesudah masa haid. Selain infeksi bakteri, cairan yang keruh dengan tekstur yang kental hingga terlihat seperti gumpalan bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur pada Miss V. Infeksi  jamur ini sering menimbulkan rasa gatal dan nyeri pada Miss V. Jika ini terjadi, segera konsultasi ke dokter.

2. Keruh kekuningan
Jika cairan berubah menjadi keruh, kuning, disertai nyeri Miss V dan kesulitan menahan kencing, kamu mungkin menderita gonore. Biasanya penyakit ini juga ditandai dengan keluarnya darah dari Miss V  saat kamu telat haid. Penyakit lain yang bisa menyerang adalah klamidia. Mirip dengan gonore, kamu mungkin merasakan sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks. Untuk mengetahui kepastiannya, konsultasilah dengan dokter.

3. Kuning kehijauan
Cairan Miss V dengan warna kuning kehijauan dan bau yang tidak sedap bisa menandakan penyakit trikomoniasis. Gejala lain yang bisa terjadi adalah rasa gatal dan rasa terbakar pada Miss V. Selain trikomoniasis, cairan Miss V berwarna kekuningan dengan bau yang tidak sedap bisa menjadi gejala herpes genital. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini biasanya  ditandai dengan munculnya luka dan nanah di sekitar Miss V. Kondisi ini butuh penanganan dokter dengan segera.

BACA JUGA:Cara Jitu Merawat Rambut Rontok Ampuh Cegah Kerontokan!

4. Kecoklatan atau kemerahan
Cairan Miss V berwarna kemerahan atau kecoklatan biasanya disebabkan oleh terkelupasnya lapisan rahim. Ini bisa terjadi pada wanita yang melahirkan. Kondisi ini juga dikenal sebagai lochia. Namun, jika keluarnya cairan Miss V berwarna kecoklatan atau kemerahan sering terjadi di luar masa haid atau persalinan, segera konsultasi dengan dokter karena hal ini bisa menjadi gejala suatu penyakit yang serius.

Penyebab Keluarnya cairan Miss V
Sebenarnya apa sih penyebab cairan ini keluar? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

1. Masa subur
Masa subur seorang wanita seringkali ditandai dengan Miss V yang lembab atau basah. Keadaan ini terjadi normal karena perubahan hormonal selama masa subur menyebabkan peningkatan produksi cairan di Miss V.

2. Terangsang
Secara umum, ketika seorang wanita terangsang secara seksual, dia mengeluarkan lebih banyak cairan Miss V dari biasanya, yang membuat Miss Vnya lembab atau basah. Cairan tersebut membantu mendorong penetrasi penis ke dalam Miss V selama hubungan seksual.

BACA JUGA:Telat Datang Bulan? Ini Pilihan Obat Untuk Melancarkan Haid

3. Infeksi atau Penyakit Tertentu
Infeksi adalah penyebab paling umum adanya keputihan tidak normal. Infeksi tersebut termasuk infeksi jamur, bakterial vaginosis, atau penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis, herpes genital, gonore, atau klamidia.

Selain infeksi, keputihan yang tidak normal juga bisa disebabkan oleh penggunaan sabun yang berlebihan, berbagai jenis obat-obatan seperti kortikosteroid, antibiotik, atau pil KB, serta komplikasi dari kondisi lain, seperti radang panggul, diabetes, vaginitis, dan kanker serviks.

Cara mengobati cairan Miss V
Seperti  disebutkan di atas, cairan normal umumnya tidak berbahaya dan  bisa hilang secara spontan tanpa pengobatan. Namun, jika yang keluar adalah cairan yang tidak normal, maka kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, yaitu:

1. Bersihkan Miss V dengan tepat
Untuk mengatasinya, kamu bisa memulainya dengan menjaga kebersihan Miss V  yang benar, yaitu membasuh dari depan ke belakang atau dari Miss V ke anus, bukan sebaliknya. Hal ini termasuk ketika kamu membersihkan area genital
setelah buang air kecil atau  besar.

BACA JUGA:Body Shaming: Perilaku Buruk yang Harus Dihentikan

2. Hindari menggunakan produk kewanitaan
Miss V pada dasarnya adalah organ yang bisa ‘membersihkan diri sendiri’. Jadi, kamu tidak perlu menggunakan produk pembersih kewanitaan, seperti sabun cair atau bedak Miss V. Pasalnya, produk kewanitaan dapat mengganggu keseimbangan mikroflora alami yang ada di Miss V. Jadi, alih-alih mengatasi cairan yang berlebihan, menggunakan produk ini justru dapat memperburuk kondisi.

3. Gunakan kompres dingin
Untuk mengurangi ketidaknyamanan, seperti gatal atau bengkak pada Miss V saat keluarnya cairan, kamu bisa mencoba kompres dingin. Kompres dengan kompres es atau waslap lembut yang dibasahi air dingin.

4. Konsultasi dengan dokter
Jika kamu mengalami keputihan yang tidak biasa yang berlangsung lebih dari seminggu, kamu harus segera mencari pertolongan medis. Dokter akan mengobati masalahmu tergantung penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik, tergantung pada jenis kuman yang menyebabkan cairan Miss V tersebut keluar. Sedangkan jika disebabkan oleh infeksi jamur, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur berupa krim atau tablet yang ditaruh di dalam atau sekitar Miss V.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: